Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Saringan Udara Sumber Utama Air Masuk Mesin

Kompas.com - 28/01/2015, 08:20 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Musim hujan yang diikuti banjir masih menghantui wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kondisi paling berbahaya buat kendaraan, ketika percikan air masuk ke internal mesin lewat saringan udara.

Bila air masuk ke dalam mesin dan ruang pembakaran, dikhawatirkan akan terjadi kondisi yang disebut water hammer, efeknya bisa membuat setang piston bengkok, serta merusak piston, blok, dan kepala silinder.

Service Head Auto 2000 Saharjo, Jacob Malik, menerangkan bahwa water hammer dengan kerusakan piston bengkok, butuh biaya perbaikan hingga Rp 8–20 juta. Sedangkan bila sampai blok mesin retak atau pecah penanggulangannya mencapai Rp 30–90 juta.

Saluran utama air masuk mesin melalui saringan udara, jadi komponen ini sangat penting diperhatikan pemilik mobil. Hal pertama yang harus dipahami posisi ketinggian saringan udara dan arah sudut hisapan udara.

“Kebanyakan saringan udara mobil tidak langsung menghadap grill, tapi sedikit membelok. Ini adalah antisipasi pertama OEM dari ancaman banjir. Namun air bisa datang dari mana saja, sebab itu kondisi saringan udara wajib diperiksa setelah melewati banjir,” jelas Jacob beberapa waktu lalu kepada KompasOtomotif.

Langkah pertama rajin membersihkan saringan udara setelah hujan atau menerjang banjir. Bila sudah terlalu kotor atau mencapai jangka waktu perawatan sebaiknya langsung diganti. Kisaran harga saringan udara Rp 80.000 – Rp 250.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com