Jakarta, KompasOtomotif – Hujan yang mulai sering mengguyur di berbagai wilayah Indonesia belakangan ini wajib diwaspadai biker, terutama pengguna skutik. Jika air meninggi dan nekat diterjang, kemungkinan masuk melalui saringan udara cukup besar. Efeknya cukup fatal, mengganggu kinerja CVT dan menyebabkan putaran belt ”los”.
Babe, mekanik senior dari Omega Motor di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, mengatakan kepada KompasOtomotif (23/12/2014), kebanyakan pengguna tak tahu posisi saringan udara pada sepeda motornya. Kebanyakan asal menerabas genangan tanpa berpikir panjang.
”Kalau bebek atau sepeda motor sport kelihatan banget posisi lubang saringan udaranya. Kalau skutik beda-beda, ada yang tinggi sampai di balik jok, ada yang tampak. Ini yang pengguna harus bisa mengenali agar tahu batasan menerjang air,” papar Babe.
Sebagai contoh, posisi lubang saringan udara Yamaha Fino FI terletak di atas boks saringan udara. Saluran khusus dibuat agar posisinya lebih tinggi (sampai penutup bodi), dengan maksud agar tak mudah kemasukan air. Secara kasat mata tidak terlihat. Posisi saringan udara ini berbeda-beda berdasarkan spesifikasi dari merek serta jenis.
Memang, untuk pengguna skutik, kewaspadaan ekstra harus dilakukan. Memperhitungkan cara mengendarai sekaligus menerabas genangan air adalah hal yang wajib agar tidak mogok. Selain memperhatikan letak lubang saringan udara, poin lain menurut Babe cukup beragam.
Di antaranya, pengecekan bagian kelistrikan, terutama soket-soket yang sejatinya sudah didesain untuk tahan air. Misalnya sensor oksigen, soket koil dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.