Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otomotif AS Terbentur Embargo Kuba

Kompas.com - 23/12/2014, 16:00 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Washington, KompasOtomotif– Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menetralkan hubungan dengan Kuba membuka kesempatan buat manufaktur otomotif asal Detroit mendalami bisnis di negara dengan azas komunis tersebut.

Pengumuman dari Obama menjadi berita bagus buat ekonomi Amerika Serikat, Kuba hanya 145 km dari pesisir dan punya nilai perekonomian sebesar 68 juta dollar. Meski sudah mulai ada titik terang, Obama belum mau menarik embargo AS untuk Kuba.

Kini Chamber of Commerce AS terus berusaha agar embargo tidak lagi diberlakukan. “Kami sangat percaya dialog terbuka dan pertukaran komersial antar AS dan perusahaan Kuba akan membawa keuntungan, pengumuman hari ini akan membuka kesempatan untuk perusahaan AS berkembang. Di negara seluruh dunia, di mana pemimpin dari spektrum politik telah melakukan upaya meliberalisasi ekonomi mereka membuat peningkatan tajam dari kualitas hidup warganya,” kata President Chamber of Commerce AS seperti diberitakan Detroit News, pekan lalu.

Sebelumnya pemerintahan Kuba sudah memutuskan membuka keran impor mobil setelah lebih dari setengah abad melarang warga negaranya membeli mobil produksi setelah 1959. Inilah yang menjadi penyebab hanya mobil-mobil gaek merek Cadillac, Chevrolet, Ford yang bisa beredar di Kuba.

Penduduk Kuba bisa saja meminta permohonan kepada pemerintah untuk memiliki mobil bekas yang lebih modern, namun butuh waktu empat tahun birokrasi hingga akhirnya diizinkan.

Masalahnya belum selesai, setelah kebijakan baru mobil impor kini memang makin beragam model dan bisa lebih banyak unit yang masuk tapi harganya lebih mahal di banding AS, lagipula wajib dibeli lewat pemerintah. Otomotif AS sangat menanti penarikan embargo, Kuba akan menjadi pasar baru. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com