Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laporan dari Jepang

Uji Nyali, Geber Nissan GT-R Nismo di Lintasan Basah

Kompas.com - 09/12/2014, 17:03 WIB
Shizuoka, KompasOtomotif - Gerimis masih mengguyur lintasan Fuji Speedway, Shizuoka, Jepang, saat awak redaksi bersiap untuk menggeber Nissan GT-R Nismo, pekan lalu. Harapan untuk memecahkan rekor kecepatan maksimal saat menguji GT-R versi reguler, 260 kpj, di Sirkuit Sendai, hampir tidak mungkin. Pasalnya, instruktur menyampaikan bahwa kondisi sirkuit sangat licin, dan ada genangan di beberapa area. Bahkan, untuk keselamatan bersama, setiap media yang melakukan test drive harus mengikuti pace car.

Kendati demikian tak menyurutkan niat untuk tetap menggeber godzilla -sebutan lain GT-R- yang berpenampilan lebih sangar dibanding versi reguler. Tampilan sporty hadir lewat beberapa body kit yang menempel seperti di bemper depan belakang, dan wing dengan dimensi lebih besar. Beberapa material komponen diklaim telah menggunakan serat karbon antara lain bemper depan belakang dan wing.

Dijelaskan pula ada ubahan setelan pada sistem suspensi dengan menggunakan Bilstein Damp Tronic dampers. Di bagian depan ada ubahan pada sistem double wishbone. Semua ubahan tersebut berefek pada kekakuan ayunan suspensi dan diklaim memberikan stabilitas yang lebih mumpuni.

Tes
Untuk membuktikan, KompasOtomotif langsung menempati ruang kemudi dan bersiap uji nyali dengan "melahap" lintasan basah Fuji Speedway. Mode pengendalian diubah ke menu sport, namun stabilitas kontrol diminta untuk tetap aktif sebagai langkah antisipasi ketika kehilangan daya cengkram (traksi).

Setelah menemukan posisi sempurna mengemudi serta menggunakan sabuk keselamatan, mesin langsung dinyalakan dan spontan terdengar suara knalpot yang nge-bass. Pace car langsung melaju perlahan meninggalkan area pit, tak lama kemudian pengawas trek memberi izin untuk jalan.

Andrew Malana Dikawal pace car sebagai pemandu
Licin
Selain lintasan menjadi licin, efek gerimis dan angin yang cukup kencang menyebabkan pandangan jadi terbatas. Bahkan KompasOtomotif hanya bisa melihat lampu rotator atap dan di  lampu rem dari pace car. Padahal jarak dengan pace car hanya sekitar 3 mobil berukuran sedan.

Baru keluar dari pit, seolah tak sabar pedal gas langsung ditekan lebih dalam. Spontan bagian belakang mobil langsung bergeser (slide) kehilangan daya cengkram. Saat itu kontrol stabilitas langsung bekerja untuk mengembalikan ke kondisi aman.

Trek benar-benar licin dan susah untuk mengembangkan kecepatan. Bahkan di beberapa area yang terdapat genangan, tekanan gas harus dikurangi agar mobil tidak tergelincir.

Nekat
Begitu sampai di tikungan terakhir, trek lurus sejauh 1 km lebih sudah menanti. Awak redaksi menyiapkan nyali untuk menggeber mobil bermesin V6, 3.8L, turbo kembar, bertenaga 595 tk. Daya yang lebih besar 50 tk dari versi reguler karena mendapat penyetelan ulang pada ECU dan penggantian pompa bensin bertekanan tinggi.

Jelang keluar tikungan terakhir, KompasOtomotif menjaga jarak agak jauh dari pace car. Begitu masuk trek lurus, GT-R Nismo langsung digeber. Saat gas dibejek, bagian belakang sempat kehilangan traksi dan sedikit bergeser. Setelah melakukan sedikit koreksi kondisi mobil, pedal gas kembali ditekan dan mobil langsung melesat hingga 190 kpj.

Dianggap terlalu kencang, pace car langsung melambat dan memberi arahan untuk melepaskan tekanan pada pedal gas dan menginjak pedal rem sekuat tenaga (hard braking), melalui radio komunikasi. Meski dirasa kurang puas, karena melihat jarak pandang jelang tikungan yang cukup pendek, nyali pun langsung ciut dan spontan melakukan arahan instruktur untuk mengerem.

Andrew Malana Di beberapa tikungan terdapat genangan air yang bisa menyebabkan ban kehilangan daya cengkram
Kesimpulan
Keseimbangan antara tenaga, kecepatan, pengurang laju dan perangkat keselamatan amat diperhatikan para teknisi dari Nismo. Selama kontrol stabilitas aktif maka efek negatif pengendalian (oversteer dan understeer) dapat diatasi dengan baik. Hanya saja perbedaan tenaga dengan versi reguler tidak bisa dibuktikan akibat kondisi yang kurang memungkinkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com