“Ini ada teman anaknya orang kaya. Mau buku apa saja dibelikan. Aku enggak kaya tapi punya teman-teman anaknya orang kaya. Setiap hari saya pinjam bukunya. Dia juga enggak keberatan karena tidak dibaca juga. Malah saya yang suka ingatkan, besok ada pelajaran apa? Bukunya saya bawa ke sekolah. Jadi setiap hari pekerjaan saya itu pinjam buku lalu saya rangkum. Jadi saya sudah punya rangkumannya. Pada saat ujian, teman justru pinjam rangkumanku. Ini contohnya seperti itu,” kisah Bagus.
Penyemir sepatu
Apa yang diceritakan Bagus adalah salah satu cara untuk menyiasati situasi dan kondisi saat itu. Banyak akal yang ia pakai agar tetap bisa survive meraih cita-citanya. Termasuk menjadi penyemir sepatu.
Bagaimana kisah Bagus Susanto pernah menjadi penyemir sepatu di kompleks pelacuran Dolly, Surabaya? Ikuti kisah perjalanan hidup tokoh yang dibesarkan di Jalan Banyu Urip, Surabaya di artikel selanjutnya....
Baca lanjutannya ditautan berikut :
- Dulu Penyemir Sepatu di Gang Dolly, Kini Managing Director Ford