Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jalur Alternatif jika ”Stuck” di Jawa Barat

Kompas.com - 23/07/2014, 17:03 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Jawa Barat diprediksi menjadi provinsi paling padat dilalui para pemudik. Korlantas Polri bahkan menyiagakan personel tambahan untuk memantau arus mudik di kawasan yang menjadi cakupan Polda Jabar, terutama pantura sepanjang Cikampek hingga perbatasan Jawa Tengah.

Untuk itu, disiapkan ”jalur cadangan” untuk mengalihkan arus jika terjadi kepadatan, terutama mulai H-3 atau Jumat (25/7/2014). KompasOtomotif mendapat informasi jalur-jalur alternatif yang mungkin berguna sebagai bahan referensi.

Diperkirakan terjadi kemacetan parah di tujuh titik ini, yakni Ciawi, Cikampek, Sadang, Palimanan, Sumedang, Nagreg, dan Pejagan. Jika memang terjadi, kemungkinan besar polisi akan mengarahkan ke jalur-jalur alternatif.

Anda bisa memilih jalur-jalur alternatif terdekat yang sesuai tujuan akhir. Polisi menjamin keamanan di sepanjang jalur alternatif dengan membangun posko-posko yang siaga 24 jam, berikut regu penembak jitu untuk mengantisipasi kejahatan tingkat tinggi.

”Jika ada polisi yang mengarahkan ke jalur alternatif, ikuti saja. Tak harus berjam-jam di pantura. Polisi pasti lebih tahu kondisi jalan yang lebih lancar karena informasi yang diterima berantai dari masing-masing petugas,” tegas Kombes Pol Istiono, Kabag Ops Korlantas Polri.

Berikut ini jalur alternatif di Jawa Barat:
1. Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cariu-Cikalong-Cianjur
2. Sadang-Kalijati-Purwodadi-Sukamandi
3. Pamanukan-Pegadenbaru-Subang-Kalijati-Sadang
4. Malangbong-Wado-Darmajaya-Situraja-Sumedang
5. Subang-Segala Herang-Lembang-Bandung
6. Dawuhan-Sumber Jaya-Kertajati-Jatitujuh-Jatibarang
7. Dawuhan-Majalengka-Talaga-Cikijing-Panawangan-Kawali-Ciamis
8. Dawuhan-Majalengka-Talaga-Cikijing-Kuningan-Ciawigebang
9. Nagrek-Kadungora-Tarogong-Garut-Salawu-Tasikmalaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com