Akhir pekan lalu, lebih dari 200.000 anggota Serikat Buruh Nasional Pekerja Metal Afsel (NUMSA) berunjuk rasa, menuntut kenaikan gaji pekerja hingga 15 persen. Gerakan massal ini mengancam stabilitas ekonomi negara, termasuk sejumlah fasilitas perakitan mobil di sana.
Pihak NUMSA telah menolak kenaikan gaji 10 persen yang ditawarkan Federasi Industri Baja dan Rancang Bangun Afsel. "Demo karyawan dari perusahaan di sektor baja dan rancang bangun, mengakibatkan pasokan komponen terhambat di pabrik kami, akibatnya lini produksi kami berhenti efektif sejak 3 Juli lalu," jelas Denise Van Huyssteen, juru bicara GM dilansir Reuters (6/7/2014).
Meski sudah berhenti produksi, GM mengaku masih punya stok mobil yang cukup, baik untuk kebutuhan domestik dan ekspor hingga jangka menengah. Mercedes-Benz mengaku tidak mengalami gangguan pada produksi lokal mereka, selain itu Toyota juga mengaku masih bekerja dalam produksi penuh.
Mogok massal yang digerakan NUMSA kembali memanas, setelah lima bulan pemutusan hubungan kerja dari sejumlah perusahaan di sektor tambang, khususnya platinum. Para pekerja menuntut ada kenaikan gaji setiap tahun, tetapi para perusahaan menuntut setidaknya tiga tahun sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.