Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Suzuki Bertahan di Segmen Sepeda Motor Sport Indonesia

Kompas.com - 25/06/2014, 13:43 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Diskon besar untuk Inazuma sebagai salah satu sepeda motor sport Suzuki yang masih bertahan selain Thunder 125, diibaratkan dalam sepakbola adalah langkah defensif dengan pertahanan ganda. Serangan merek lain yang agresif mau tak mau membuat PT Suzuki Indomobil Sales 2 Wheels (SIS 2W), menambah nilai untuk produk melalui potongan harga cukup besar.

Seperti yang diulas KompasOtomotif, Inazuma yang berada di segmen sport 250cc harganya dipangkas sampai Rp 10 juta dalam gelaran Jakarta Fair di Kemayoran, Jakarta Pusat. Banderol Inazuma yang semula Rp 47,5 juta, saat ini bisa ditebus cuma Rp 37,5 juta, menandakan SIS tak mampu lagi menyerang dengan skema awal.

Meski terindikasi defensif dan terpaksa ”main harga”, Yohan Yahya, Marketing and Business Development Head SIS 2W kepada KompasOtomotif mengatakan, langkah diskon besar bukan karena menghabiskan stok, tetapi bisa terjadi pada saat tertentu dan hanya merupakan program biasa dalam penjualan.

”Contohnya, tetangga juga ada diskon besar kan sampai Rp 6 juta? Inazuma belum berakhir karena baru rilis, dan pasar sport masih sangat menjanjikan. Tentunya kami akan pertahankan,” ujar Yohan.

Serangan balik
Sadar sedang bertahan dan terus ditekan, SIS menyiapkan sejumlah serangan balik. Yohan mengatakan pihaknya bakal menambah produk di segmen sport, meski tak mau menyebut model dan varian. Tapi dalam beberapa kesempatan, SIS sudah mengindikasikan bakal muncul dengan sport 150cc ber-fairing hasil R&D lokal.

Kabarnya, mesin akan menggunakan milik Satria FU yang saat ini menjadi "gelandang jangkar" satu-satunya yang masih belum kehabisan napas. Soal penyerang di barisan 250cc, belum ada gambaran.

”Buat kami saat ini semua varian menjadi sangat penting agar bisa mendapatkan kembali market. Yang pasti kami akan segera masuk ke pasar yang penuh tantangan itu (sport). Tunggu saatnya ya,” kata Yohan menutup pembicaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com