Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Test Ride Yamaha R15

Rombongan “Jorge Lorenzo” Libas Jalur Aceh-Medan [Bagian 2]

Kompas.com - 13/06/2014, 14:39 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Subulussalam, KompasOtomotif — Memasuki hari kedua, perjalanan touring Yamaha R15 Banda Aceh–Medan pada 16-20 Mei 2014, 15 biker yang menggunakan helm ala Jorge Lorenzo mendapat hal yang lebih menantang. Rute yang dijalani sekitar 342 km, dimulai dari Meulaboh menuju Subulussalam melewati Tapak Tuan. Kali ini KompasOtomotif absen, gantian dengan rekan media lain, tetapi tetap ikut dalam rombongan.

Dari hasil pemantauan, suguhan perjalanan semakin beragam. Kondisi jalan mulai menyempit lalu berkelok, jalan rata berganti naik turun khas pegunungan. Pemandangan pun terhalang pepohonan rindang. Namun, ancaman hewan masih ada. Hanya, yang sekarang bertambah dengan anjing, monyet, dan ular yang sesekali melintasi jalan.

Kali ini tidak hanya R15 yang diuji, tetapi juga para biker. Konsentrasi tinggi tetap dibutuhkan sebab jalur yang dilewati mulai padat aktivitas penduduk. Setelah setengah perjalanan, rombongan lalu beristirahat di Tapak Tuan. Biker undangan YIMM asal Kanada, Ryan Pyle, mengatakan bahwa R15 di luar ekspektasi.

“Meskipun tinggi saya lebih kurang 190 cm, R15 termasuk gampang dikuasai. Awalnya memang butuh penyesuaian, tapi kemudian mudah. Tadinya saya tidak menyangka bisa seenak ini. Saya biasa bawa moge, dan keuntungan bawa sepeda motor kecil adalah, kesalahan yang kamu perbuat bisa cepat dikoreksi. Kalau pakai moge, sekali salah, kamu bisa ke rumah sakit,” kata pria berumur 36 tahun, yang kini tinggal di Tiongkok itu.

Jok R15 punya tinggi 800 mm. Untuk ukuran “bule”, jarak segitu masih kerendahan, jadi bisa lebih nyaman. Posisi riding Pyle lebih tegak, beda dengan rider lain yang membungkuk. Kalau yang KompasOtomotif rasakan pada hari pertama, tekanan berlebih ada di telapak tangan dan tengkuk.

YIMM Yamaha R15 memasuki jalur off-road.

Selepas dari Tapak Tuan, sajian kontur jalan mulai ekstrem. Jalur yang seharusnya kami lewati terputus longsor. Akibatnya, kami harus lewat jalur pinggir pantai yang malah mirip medan off-road. Lantainya licin karena lumpur, kecepatan dijaga konstan agar tidak selip. Ternyata, tidak terlampau jauh, ketemu jalan aspal lagi. Jalan mulus pun kembali membentang, dan R15 bisa dipacu lebih kencang. Sampai di Subulussalam, kami istirahat untuk melanjutkan perjalanan ke Danau Toba.

Hari ketiga
Kali ini KompasOtomotif dapat giliran mengendarai R15, menuntaskan perjalanan sampai tiba di tujuan akhir, Danau Toba. Perjalanan lebih kurang 248 km. Tantangannya sangat berbeda dengan dua hari sebelumnya.

Sejak memasuki wilayah Subulussalam, rombongan sudah tidak lagi di wilayah pesisir pantai barat Aceh, tetapi mengarah ke tengah, mendekati jantung Sumatera Utara. Jalanan semakin sempit dan ramai, tanjakan dan turunan makin curam, ditambah lagi jalur yang kami lewati sering digunakan mobil komersial sehingga lubang-lubang besar tidak asing ditemui. Jika pada hari kedua, biker harus waspada; maka pada hari ketiga, semuanya ekstra hati-hati.

Febri Ardani Yamaha R15 touring Banda Aceh-Medan (16-20 Mei 2014).

Kenikmatan dan beberapa keunggulan R15 bisa dirasakan. Mantap di putaran bawah, tenaganya melesat di tanjakan. Tidak hanya soal tenaga, kemampuan pengereman dengan cakram di kedua roda plus didukung sasis yang kuat menambah pede mengarungi perjalanan hingga selesai.

Febri Ardani Yamaha R15 touring Banda Aceh-Medan (16-20 Mei 2014).

KompasOtomotif mendapatkan ujian yang sebenarnya. Di jalan, ada pohon besar yang patah dan menggantung, menutupi jalur yang kami lewati. Tingginya sampai batas kepala orang dewasa, sekitar 165 cm. Yang makin parah, letaknya terhalang belokan. Karena kurang awas, hampir saja kami menabrak. Untungnya, kami masih sempat menghindar pada detik terakhir.

YIMM Yamaha R15 touring Banda Aceh-Medan (16-20 Mei 2014).

Perjalanan berlanjut. Yang ada di kepala, kondisi jalan mirip saat R15 dicoba di Jakarta, cuma latar belakang foto saja yang beda. Dimensi R15, dengan panjang 1.975 mm, lebar 660 mm, dan tinggi 1.070 mm, lincah "menari-nari" menghindari rintangan. Tak terasa, ujung aspal pun habis ketika tiba di Danau Toba. Melongok ke arah odometer, kalau dihitung dari km awal, total perjalanan sekitar 830 km. Puas rasanya menjalani “siksaan” berdua dengan R15.

YIMM Yutaka Terada, Direktur Pemasaran YIMM (paling depan) dan Ryan Pyle (kanan).

Kesimpulan
Lewat desain yang “wah” dengan fairing, R15 pun punya wibawa saat dibawa touring lintas kota. Dengan modal ganteng R15, tak hanya loyal di aspal, semua jenis dan tipe jalan di Indonesia yang ada selama petualangan sejauh 830 km ini semuanya bisa dilalui.

Dijual dengan harga Rp 28 juta, pada dasarnya R15 punya kemampuan komplet. Meski demikian, ada beberapa hal yang mesti dipahami. Salah satunya, rasa pegal dan lelah berlama-lama mengendarai R15. Ini tidak bisa dihindari.

[Artikel bagian 1]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com