Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Michael Schumacher Masih di ICU

Kompas.com - 31/12/2013, 11:01 WIB
Zulkifli BJ

Penulis

Sumber BBC

 

cleanairmag.de Angela Merkel (paling kiri), Nico Rosberg, Dr Dieter Zetsche dan Michael Schumacher (nomor dua dari kanan) pada acara F-Cell Tour Mercedes-Benz
Motor und Sport Michael Schumacher dalam perjalanan karirnya: masih sebagai pembalap DTM kiri) dan terakhir di Mercedes AMG F1.

Grenoble, KompasOtomotif — Belum ada perkembangan baru tentang kondisi juara tujuh kali Formula 1, Michael Schumacher, sejak dirawat di rumah sakit Universitas Grenoble, Perancis, setelah mengalami kecelakaan saat main ski di Alpen pada Minggu siang lalu. Hanya, diberitakan, berdasarkan informasi dari Sabine Kehm (manajer), semua anggota keluarga Schumi, istri (Corina) dan kedua anaknya (Gina Maria dan Mick), menungguinya di samping tempat tidur. Mantap, pebalap Formula 1 paling sukses tersebut tetap berada di ICU.

Dibuat koma 
Michael memang dibuat koma secara medis untuk melepaskan tekanan di otaknya. "Keluarga tidak berada dalam kondisi baik. Mereka shock," ucap Sabine kepada wartawan yang menunggu.

Profesor Jean-Francois Payen dari rumah sakit Universitas Grenoble  mengatakan pada jumpa pers bahwa mereka tidak dapat memberikan prognosis untuk Schumi. "Ia dalam kondisi kritis, gegar otak. Kami bekerja jam demi jam," lanjutnya. 

Profesor Payen mengatakan, jika Schumacher tidak menggunakan helm, "Dia tidak akan berada di sini sekarang. Kami harus melakukan operasi untuk melepaskan beberapa tekanan di otaknya," kata spealis anestesi tersebut.

Stephan Chabardes, ahli saraf, mengatakan bahwa setelah operasi, hasil pindai memperlihatkan luka saraf yang menyebar (diffuse hemorrhagic lesions) pada kedua sisi otak Schumacher. Menurut BBC, kondisi koma dapat berlangsung selama beberapa minggu sementara kondisi pasien distabilkan. Untuk kembali ke kondisi semula, diperlukan waktu pemulihan yang berbulan-bulan.

Dokter juga telah menurunkan suhu badan Schumacher menjadi 34 hingga 35 derajat Celsius untuk membuatnya koma, memperlambat metabolisme yang membantu mengurangi peradangan.

Angela Merkel 
Berita kecelakaan Schumi telah menyebar ke seluruh dunia. Para penggemar dan juga pebalap F1 terus memberikan dukungan melalui Twitter. Mereka berharap Schumacher cepat sembuh. 

Kanselir Jerman Angela Merkel melalui juru bicaranya mengatakan, secara pribadi dan pemerintah, seperti jutaan orang Jerman lainnya, ia terkejut dengan kabar tersebut.

"Kami berharap, Michael Schumacher dan keluarganya dapat mengatasi hal ini dan segera pulih dari cedera," ujar juru bicara Angela Merkel

Pada Senin kemarin, beberapa penggemar Schumi juga berkumpul di luar rumah sakit Universitas Grenoble. Nuravil Raimbekov, seorang pelajar dari Kirgistan, yang belajar di kota tersebut, mengatakan bahwa Schumacher telah memberinya inspirasi. "Saya cemas, sudah pasti! Namun, saya masih berharap, saya berdoa untuknya," kata Raimbekov. 

 

Grenoble, KompasOtomotif – Belum ada perkembangan baru tentang kondisi juara 7 kali Formula 1, Michael Schumacher sejak di rawat di rumah sakit Grenoble, Prancis setelah mengalami kecelakaan saat main ski di Alpen pada Minggu siang lalu. Hanya diberitakan, berdasarkan informasi dari Sabine Kehm (manajer), seluruh anggota keluarga Schumi, istri (Corina) dan kedua anaknya (Gina Maria dan Mick) menunggui di samping tempat tidur. Mantap pebalap Formula 1 paling sukses tersebut tetap berada di "Intensive Care Unit" atau ICU.

Dibuat Koma 
Michael memang dibuat koma secara medis untuk melepaskan tekanan di otaknya. “Keluarga tidak berada dalam kondisi baik. Mereka shock,” jelas Sabine kepada wartawan yang menunggu.

Profesor Jean-Francois Payen dari rumah sakit Universitas Grenoble - unit rawat darurat -  mengatakan pada jumpa pers bahwa mereka tidak dapat memberikan prognosa untuk Schumi. “Ia pada kondisi kritis, gegar otak. Kami bekerja jam demi jam,” lanjutnya. 

Profesor Payen mengatakan, jika Schumacher tidak menggunakan helm, “Dia tidak akan berada di sini sekarang! Kami harus melakukan operasi untuk melepaskan beberapa tekanan di otaknya,” kata spealis anesthetis tersebut.

Stephan Chabardes, ahli syaraf mengatakan bahwa setelah operasi, hasil pindai memperlihatkan luka saraf yang menyebar (difusse haermorrhagic lesions) pada kedua sisi otak Schumacher. Menurut BBC kondisi koma dapat berlangsung selama beberapa minggu sementara kondisi pasien distabilkan. Untuk kembali ke kondisi semula, diperlukan pwaktu wemulihan yang berbulan-bulan.

Halaman:
Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com