Nilai Penjualan Piaggio Anjlok 11,6 Persen

Milan, KompasOtomotif - Nilai penjualan grup Piaggio pada kuartal pertama tahun ini anjlok 11,6 persen sehingga tinggal 303,4 juta euro (Rp 3,86 triliun) dibanding dengan periode yang sama  pada tahun lalu 343,1 juta euro (Rp 4,37 triliun). Musim dingin berkepanjangan yang menyelimuti Eropa sampai April menurunkan minat konsumen membeli sepeda motor. Di samping itu, pasar Vietnam yang stagnan jjuga menambah tekanan.

Kabar baik justru datang dari Amerika Utara. Begitu di India. Di negara itu penjualan Vespa mulai membaik. Sedangkan Moto Guzzi, meperlihatkan tren kenaik di sebagian besar negara sepeda motor ini dipasarkan.

Nilai penjualan sepeda motor dan skuter mencapai 181 juta euro (Rp 2,3 triliun), juga turun 8,7 persen dari tahun sebelumnya (198,4 juta euro/Rp 2,52 trilun). Dari jumlah itu, laba bersih merek Italia ini hanya terkumpul 1,1 juta euro, turun cukup drastis dari 3,2 juta euro.

Penjualan sepeda motor di wilayah barat (Eropa) turun 17,8 persen menjadi 50.300 unit dari 61.200 unit, rekor terburuk Piaggio sejak 2007. Selain musim dingin yang berkepanjangan, kondisi ekonomi yang makin memburuk di Italia, membuat pengguna sepeda motor memilih tidak membeli model baru.

Penjualan di Amerika Utara naik 25,2 persen meskimasih musim dingin. Kawasan Asia Pasifik juga turun menjadi 24.200 unit dari sebelumnya 27.500 unit. Di India, penjualan Vespa cukup menjanjikan, terjual 13.100 unit sejak diluncurkan awal tahun ini. Moto Guzzi, merek di bawah naungan Grup Piaggio juga berhasil naik 27,9 persen berkat peluncuran dua model baru V7 dan California 1400.

Sampai akhir tahun ini, Piaggio akan berkonsentrasi di Asia dan India. Khusus dengan peluncuran Aprilia Caponord 1200 dan Vespa 946  dalam waktu dekat.