Cikarang, KompasOtomotif - Seperti sudah diperkirakan, keputusan pemerintah menaikkan uang pangkal (DP) kredit sepeda motor sampai 25 persen mulai dirasakan dampaknya. Pengaruh terbesar justru terjadi pada jenis bebek yang penjualannya terus menyusut dibandingkan model lain (sport dan skutik). Meski pasar skutik juga turun, tapi tidak sebesar bebek.
Kondisi tersebut disampaikan Johannes Loman, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) di Cikarang, Jawa Barat (3/7). "Di Honda, rata-rata konsumen skutik mengeluarkan DP lebih besar dari bebek, apalagi (model) sport jauh lebih besar. Jadi pengaruh terbesar memang ada pada (model) bebek," komentar Loman.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), sepanjang Januari-Mei 2012 penjualan model bebek hanya 32,7 persen atau 1,045 juta unit. Jumlah ini terus menyusut juga karena pamor model skutik yang terus meningkat di mata konsumen dengan capaian 1,83 juta unit atau menguasai 57,5 persen dari total penjualan 3,188 juta unit.
Sampai akhir tahun, Honda memprediksi terjadi penurunan komposisi penjualan bebek, tapi dari segi volume tetap meningkat. "Biar bagaimanapun, penggemar bebek tetap ada sampai kapanpun," tegas Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran AHM.