SILVERSTONE, SELASA — Juara dunia MotoGP 2010 Jorge Lorenzo meyakini hubungannya dengan kawan satu timnya yang baru, Ben Spies, akan lebih mudah ketimbang hubungannya dengan rekan setim sebelumnya, Valentino Rossi.
Hal itu disampaikan Lorenzo dalam wawancara khusus dengan radio Crash.net, Selasa (7/12).
”Ben tampak seperti seorang lelaki yang baik. Hubungan kami bagus. Kami kadang saling bertukar candaan dan saya rasa akan sedikit lebih mudah ketimbang dengan Valentino. Kami adalah rival, kami kompetitor, dan kami akan bertempur untuk saling mengalahkan. Itulah realitasnya, tetapi hubungan kami akan baik,” ungkap Lorenzo.
Dia menambahkan, pada tahun pertamanya di ajang MotoGP, Ben sudah memberikan tekanan terhadap para pebalap MotoGP. ”Tahun depan dengan sebuah motor produksi pabrik dan dengan lebih pengalaman, sudah pasti dia akan berjuang untuk menang, dan mungkin meraih gelar juara dunia,” kata Lorenzo.
Sepanjang musim balap 2010 lalu, hubungan antara Lorenzo dan Rossi memang dingin, bahkan keduanya kerap terlibat dalam adu balap yang keras seperti terjadi di Sirkuit Motegi, Oktober lalu. Ketika itu, Rossi juga sudah meminta manajemen Yamaha memilih antara dirinya atau Lorenzo, tetapi hal itu tidak diindahkan oleh manajemen Yamaha sehingga akhirnya Rossi hengkang ke Ducati.
Meski pernah menjadi juara dunia Superbike, Lorenzo merasa Spies belum akan menjadi tantangan besar baginya. Tantangan utama justru datang dari Rossi dan tim Ducatinya, serta Stoner dengan tim Honda-nya.
”Sangat tergantung. Di satu sisi, memang benar bahwa Valentino dan Casey, contohnya, akan menunggangi motor baru yang mereka belum memiliki cukup pengalaman sebelumnya. Tetapi, keduanya mempunyai motivasi sangat tinggi dan hal itu pasti akan membuat mereka lebih cepat. Valentino adalah orang Italia, dan Ducati adalah Italia, jadi ini adalah tantangan besar bagi mereka. Saya rasa mereka akan berjuang untuk bisa memenangi balapan pertama,” kata pebalap Spanyol berusia 23 tahun itu.
Ben Spies kepada radio Crash.net mengatakan gembira bisa berpasangan dengan Lorenzo. ”Mudah-mudahan saya bisa belajar sesuatu karena bakat-bakat baru selalu melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Banyak orang berminat menjadi teman satu tim dia karena dia sangat cepat. Kalau saya harus memilih teman satu tim saya, selain Colin (Edwards), saya akan memilih dia (Lorenzo),” papar pebalap asal AS itu.
Spies, yang tidak pernah menyangka bisa naik podium dua kali pada tahun pertamanya di MotoGP bersama tim Tech 3 Yamaha, semakin yakin bahwa cita-citanya untuk menyandingkan gelar juara dunia MotoGP dengan juara dunia Superbike yang sudah diraihnya akan bisa dicapai. Prestasinya pada musim balap 2010, yaitu berada di posisi keenam, menjadi bekal awal bagi Spies. (*/OKI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.