JAKARTA, KOMPAS.com — Kesan pertama, duduk di belakang setir, mobil dengan panjang 3,760, lebar 1.665 dan tinggi 1.530 mm ini, terasa sangat kompak. Pada test drive yang dilakukan di lingkungan Kompleks Epicentrum, Kuningan, Jakarta, setir ringan dan mudah diputar, baik ketika berhenti (mesin hidup) mauPUN saat berbelok 180 derajat (U-turn). Untuk tubuh dengan tinggi 160 sentimeter, ruang kaki buat pengemudi cukup. Bahkan, jok harus digeser sedikit ke depan.
Posisi duduk pengemudi saat memegang setir (bisa disetel), cukup oke dan nyaman. Begitu juga dengan posisi pedal-pedal, gas, rem, dan kopling (transmisi manual). Tongkat transmisi juga mudah dicapai. Begitu juga dengan tongkat tombol di kanan kiri setir untuk lampu sein dan wiper.
Lincah
Saat coba dikebut dan diajak bermanuver, March ini mampu menunjukkan kelincahannya. Untuk tenaga, pas untuk ukurannya yang kecil. Kebetulan saat KOMPAS.com mencobanya dipenuhi penumpang (depan dan belakang), tiga dewasa (termasuk pengemudi dan pendamping dari Nissan) dan dua anak. Kami hanya sempat mencoba dengan gigi tertinggi 3. Pada gigi 1-2, kemampuan berakselerasi untuk mobil seperti March bisa dikatakan cukup!
Lantas bagaimana dengan penumpang belakang? Dengan tinggi 160 cm, penumpang belakang yang terbiasa dengan Toyota Avanza mengaku memperoleh rasa nyaman. Pasalnya, kaki bisa dijulurkan sampai ke bawah jok depan yang cukup tinggi.
Otomatik
Versi transmisi otomatik juga cukup oke saat dicoba dengan 5 orang. Sistem pengoperasian transmisi masih menggunakan sistem lama, bergerak dari depan ke belakang atau sebaliknya. Jadi bukan tipe ”gate”. Karena itu pula, tongkat transmisis masih dilengkapi dengan tombol overdrive (juga indikator pada panel instrumen), berukuran kecil di samping tongkat transmisi.
Saat overdrive, on, tenaga terasa berat dengan penumpang 5 orang. Namun, dengan overdrive-off, kemampuan March digenjot lumayan. Cukuplah apabila mobil ini digunakan di tengah kemacetan Jakarta.
Bagi mereka yang akan menggunakan mobil ini sebagai kendaraan harian di Jakarta yang kian macet, transmisi otomatik akan sangat membantu untuk mengurangi rasa lelah, terutama kaki kiri. Namun, jangan berharap banyak saat dikebut di jalan tol.
Akan tetapi, yang pasti, sebagai Eco Car, March akan membantu mencegah kantong terkuras untuk membeli bensin. Menurut Teddy Irawan, Direktur Pemasaran Nissan Motor Indonesia (NMI), dari hasil tes yang dilakukannya, konsumsi bahan bakar untuk transmisi otomatik mencapai 18 kilometer per liter, sedangkan transmisi manual 22 km per jam (di luar kota).
Khusus untuk Nismo, penampilannya berbeda, juga suara knalpot dan getaran. Penumpang belakang merasa getaran yang berbeda dibandingkan dengan versi standar.
Interior
Saat mobil ini diperkenalkan pertama kali pada akhir Juni lalu, KOMPAS.com meminta beberapa rekan wartawan dengan postur 180 cm duduk di setir dan juga jok belakang. Menurut mereka, posisi mengemudi cukup nyaman kendati posisi kaki tampak agak tegak. Bisa dipahami karena dilakukan dalam waktu singkat. Bagaimana posisi seperti itu dalam waktu lama, misalnya menghadapi kemacetan Jakarta! Tampaknya harus diuji lagi!
Untuk penumpang belakang bertubuh besar juga memperlihat ruang terbatas, baik untuk kaki maupun kepala. Dari sini bisa disimpulkan, March paling pas untuk mereka yang berukuran rata-rata, maksimal 165 cm. Ya, penumpangnya irit, mobilnya juga jadi irit!
Ciri khas Nissan yang tetap melengkapi pada March adalah kenyamanan suspensi. Suara mesin juga halus. Semua itu memberikan rasa nyaman yang lebih baik. Namun, ketika digenjot, knalpot (manual) mengeluarkan raungan bernuansa sport!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.