Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membedah Kecanggihan Teknologi Jaguar C-X75

Kompas.com - 02/10/2010, 17:27 WIB

Jaguar menargetkan menurunkan coefficient drag (cd) atau hambatan angin untuk meningkakan efisiensi bahan bakar. Untuk ini, C-X75 dilengkapi   saluran tambahan untuk  mengatur volume udara besar yang diperlukan turbin.  Sistem aliran pembuangan dari turbin juga dimanfaatkan sebagai aerodinamika aktif.

Pengemudi dan penumpang berada di depan kotak udara tertutup yang menjadi rumah mikro-turbin gas. Jok dipasang pada seperti mobil balap, dan udara ke turbin mengalir melalui saluran pada struktur bodi. Jok setir, alat-alat konttrol dan intrumen dan boks pedal semua mengatur ke arah pengemudi.

Lubang besar di depan, digunakan sebagai  ventilasi dan pendingin rem yang juga mampu menambah efisiensi aerodinamis. Di belakang, ada permukaanyang bisa mengontrol aliran udara secara  vertikal dan bekerja secara otomatis sesuai dengan kecepatan. Tugasnya mengarahkan aliran udara ke roda belakang untuk meningkatkan stabilitas dan efisiensi, utamanya saat mobil dikebut pada kecepatan tinggi.

Difuser Difuser belakang yang dibuat dari serat karbon, merupakan elemen penting dalam mengarah aliran udara di kolong mobil dan menciptakan “downforce” atau daya cengkeram. Juga ada  sebuah aerofoil aktif, yang merendah secara otomatis ketika kecepatan mobil bertambah. Kipas-kipas pada lubang buang turbin yang mengubah aliran gas, juga bertugas mengefektifkan saluran Venturi.

Dengan konsep seperti tersebut, bodi mobil sepertinya tetap ramping, kompak dan cepert dan tentu saja terus menghasilkan daya cengkeram dan downforce yang besar.  Cd mobil ini diklaim 0,32.

“Kami ingin  udara mengalir dengan lancar dan dalam jumlah besar,  tidak hanya di atas mobil, juga melalui saluran di dalam kotak udara belakang. Maklum, saat turbin gas bekerja pada 80.000 rpm, membutuhkan 35.000 liter udara setiap menit. Berarti kami perlu membuat sederetan saluran udara secara pas,” kata Matt Beaven, desainer Jaguar.

Baterai Untuk teknologi baterai, - masih menggunakan li-ion – dinilai sangat membatasi performa mobil untuk menjadi yang terhebat. Untuk ini Jaguar mengatakan, para insinyurnya sedang melakukan riset dengan pemasok baterai buat generasi berikutnya. Direncanakan menggunakan baterai dengan sel tenaga agar bisa diperleh kompromi terbaik antara energi dan densitas tenaga.

Sebagai mobil yang efisien energi, rem menggunakan teknologi regeneratif pada seluruh roda yang dikembali ke baterai. Jaguar menggunakan rem berventilasi dengan diameter 380 mm di depan dan 345 mm di belakang. Untuk roda, ukuran 21 dan 22 inci dibalut kare hitam Pirelli 265/30ZR21 dan 365/25ZR22.

Karena menggunakan motor listrik langsung, transmisinya menggunakan satu percepatan. Kendati demikian, tetap ada perbandingan gigi akhir, yaitu 3,1 : 1. Tambahan lain, 50 persen logam yang digunakan bisa didaur ulang. Emisi CO2-nya diklaim 28 gram/km.  Tata Sukses kerjasama Blandon dan Jaguar, membuat pemilik Jaguar - Tata dari India - setuju membeli 20 persen perusahaan tersebut. “Ini awal yang sangat menarik bagi perusahaan kami,” kata Paul Barrett, bos Bladon Jets.

Belum dijelaskan apakah mobil ini akan  diproduksi atau tidak. Namun yang pasti, Tata sudah punya akses teknologi canggih terkini di dunia otomotif!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com