Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Penjualan Melambat, Pasokan Terus Mengalir

Kompas.com - 31/08/2009, 08:08 WIB

KOMPAS.com - BADAI krisis keuangan global boleh menghantam keras negara kita tahun ini. Tapi, bukan berarti pengembang apartemen menghentikan ekspansi bisnis mereka, khususnya sepanjang kuartal III lalu. Sejumlah proyek hunian jangkung kelas menengah atas meluncur di wilayah Jakarta pada medio April hingga Juni 2009.

Laporan Colliers International Indonesia bertajuk The Knowledge Report yang keluar bulan ini menyebut, ada delapan proyek apartemen yang baru launch. Di antaranya, Belmont Residence besutan PT Perdana Gapuraprima Tbk. Kemudian, Infinity Tower di Kemang Village garapan PT Lippo Karawaci Tbk.

Paling tidak itu menunjukkan bahwa krisis tak membawa dampak signifikan bagi bisnis properti Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk mencapai 230 juta orang, Indonesia jelas pasar yang sangat menggiurkan.

"Meski penjualan melambat, suplai apartemen di kuartal dua tahun ini terus meningkat," kata Ferry Salanto, Manajer Divisi Pelayanan Riset Colliers Indonesia.

Pada triwulan  II 2009 pasokan apartemen strata title atau hak milik mencapai total 3.155 unit. Suplai tersebut berasal dari lima proyek yang terdiri dari sembilan menara. Mereka adalah Grand Surya, Maple Park Tower A, Regatta, Sahid Sudirman Residence, serta Thamrin Residence.

Menurut Ferry, apartemen kelas menengah dengan kisaran harga mulai Rp 6 juta sampai Rp 15 juta per meter persegi (m2) masih mendominasi pasokan unit di kuartal dua tahun ini. Kebanyakan suplai tersebut berasal dari apartemen yang berlokasi di kawasan segitiga emas Thamrin, Sudirman, dan Kuningan yang biasa di juluki central business district (CBD).

Bergairah mulai kuartal tiga
Memang, Ferry mengakui, penjualan apartemen selama kuartal  II 2009 tumbuh tidak tinggi-tinggi amat, hanya 0,5% lebih banyak ketimbang penjualan pada kuartal I. "Salah satu faktor yang mendorong kenaikan tersebut, adalah syarat pembayaran fleksibel yang ditawarkan para pengembang," ujar dia.

Lalu, kenapa pengembang tetap jorjoran? Direktur Ciputra Grup Harun Hajadi bilang, saat ini level kepercayaan diri pengembang sedang tinggi-tingginya. Faktor pendorong utamanya adalah kondisi ekonomi yang makin membaik. "Bunga terus turun, pengembang berani mengeluarkan proyek-proyek baru," katanya.

Mulai kuartal III tahun ini Harun memperkirakan, bisnis apartemen akan tumbuh positif. Itu bisa dilihat dari angka penjualan unit apartemen yang mulai bergairah memasuki triwulan III. Penjualan pada Juli lalu, misalnya, naik sebesar 5% dibanding bulan sebelumnya.

Segendang sepenarian, Muhamad Nawir, Direktur Utama PT Wika Realty yang mengembangkan Taman Sari Sudirman, beranggapan bahwa selain bunga yang mulai luruh, perbankan yang makin gencar menyalurkan kredit bakal menggairahkan bisnis apartemen ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com