Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Knalpot Asimetris dari Jepang

Kompas.com - 13/02/2009, 14:45 WIB

Kalau soal tren knalpot, Indonesia tidak terlalu ketinggalan. Malah sama Jepang sebagai kiblat modifikasi, mungkin bisa dibilang hanya selangkah di belakang. Contohnya, bibir knalpot yang tebal dengan bentuk setengah trapesium atau model trapesium terbalik kini sudah meramaikan modifikasi Tanah Air.

Begitu juga penempatannya, tren menyatu dengan bumper pun sudah diikuti. Walau pada bibir bumper tambahan seperti yang banyak diterapkan pada All New Honda Jazz.

Nah, pada ajang Tokyo Auto Salon 2009 lalu model tail pipe unik juga ada dan diperkirakan bisa menjadi tren ke depannya. Di antaranya, dua pipa asimetris alias bertumpuk ke samping. Biasanya, kalau ujung knalpot model dua pipa sejajar.

Seperti yang dipertontonkan tuner Aimgain model asimetris dengan diameter pipa berbeda. Model serupa juga ditonjolkan di stan velg Work pada Lexus. Uniknya, kedua bibir knalpot tidak sama rata dan pipa yang lebih kecil berada di atas.

Beda lagi sama karya Branew dan Scratcher. Tetap asimeter, hanya  kedua lubangnya oval dengan sebutan BFW-class cutter. Materialnya terbuat dari bahan stainless steel yang dipotong dan dibentuk sangat presisi. Wajar bila harganya di atas Rp 20 juta.

Lain lagi desain dari ASI yang menempel di sedan mewah Bently Continental GT. Posisi knalpot berada di tengah bumper dengan bentuk persegi panjang dan bagian bawah dibuat dengan lekukan patah. Kesan kotak ini untuk menguatkan keharmonisan dengan bentuk dudukan pelat yang juga kotak.

Yang menarik lainnya, hadirnya Rainbow Finisher keluaran Fujitsubo. Nama ini sudah jadi acuan mutu yang ciamik di Jepang, bahkan sampai ke Amerika. Keunikannya, memasang Rainbow tak perlu membuang standarnya dan produk berbahan titanium ini mempunyai warna pelangi yang dibuat dengan proses chromophone anodized menggunakan cairan kimia. *(Rahmat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com