JAKARTA, KOMPAS.com - Perlahan tapi pasti penjualan mobil hybrid Suzuki terus meningkat, bahkan peningkatkannya cukup siginifikan daripada tahun lalu.
Harold Donnel, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengungkapkan pihaknya akan sangat mengapresiasi jika pemerintah memberikan insentif untuk mobil hybrid. Serupa dengan yang diberikan kepada mobil listrik.
"Menurut kami, kami akan sangat mengapresiasi apabila insentif hybrid itu benar-benar diapresiasikan oleh pemerintah," ujar Harold yang ditemui di Tangerang, belum lama ini.
Harold mengatakan, penjualan mobil hybrid Suzuki tahun ini meningkat sekitar 72-73 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
"Kalau misalkan kami bandingkan dengan tahun lalu meningkat sekitar 72-73 persen. Total jualan hybrid Januari-Oktober 2023 dengan periode sama 2024 naik 73 persen," kata Harold.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Suzuki pada Oktober 2024 naik 4,12 persen jadi 5.330 unit dari September 2024 sebesar 5.119 unit.
New Carry menjadi model yang paling laris dengan kontribusi 46 persen, disusul XL7 pada posisi kedua dengan raihan 21 persen, dan Ertiga di posisi ketiga dengan kontribusi sebesar 7 persen.
Harold mengatakan ada dua hal yang dapat dicatat dalam kenaikan penjualan mobil hybrid Suzuki. Pertama yaitu model yang paling laris dan kedua yang persentasi kenaikannya paling benar.
"Kalau dari volume itu New XL7 hybrid, kedua Ertiga hybrid dan Grand Vitara. Tapi kalau persentasi kenaikan dibandingkan dengan tahun lalu, Grand Vitara, New XL7 dan Ertiga," ujarnya.
Harold mengatakan bisa XL7 hybrid jadi mobil hybrid terlaris karena beberapa faktor. Salah satunya meluncur di saat yang tepat saat masyarakat sudah paham mengenai teknologi hybrid.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/11/30/144200715/ini-komentar-suzuki-soal-insentif-hybrid