JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam upaya memastikan mobil pribadi selalu prima, pemilik perlu memperhatikan berbagai aspek agar aktivitas tak terganggu karena adanya masalah.
Namun seiring dengan penggunaan, tak jarang mobil mengaami kerusakan yang tidak diprediksi sebelumnya. Sebagai contoh, kebocoran oli transmisi pada mobil matik.
Dikatakan Training Department Section Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Aji Prima Barus, hal tersebut memang sering terlewat karena kesibukan pemilik atau pengguna.
"Penyebabnya beragam, baik dari kerusakan saluran fluida, pelat transmisi, hingga penggunaan. Hal ini harus segera diatasi karena jika abai oli bisa berkurang dan berdampak pada komponen penting lainnya," kata Aji beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ada dua cara untuk melakukan pengecekkan kebocoran. Pertama, menggunakan dipstick oli transmisi matik yang biasanya telah tersedia di mobil.
Dipstick merupakan batang besi berbentuk pipih, yang dicelupkan ke lokasi penyimpanan oli mobil. Alat ini merupakan bagian dari mobil yang sudah disediakan oleh produsen.
Pada dipstick, biasanya terdapat tulisan Hot (H) dan Cool (C). Jika mesin mobil sudah dipanaskan namun oli transmisi berada di bawah C, berarti volume oli transmisi berkurang.
"Penggunaan dipstick cukup mudah, tidak perlu keahlian khusus. Pemilik mobil hanya perlu membuka kap mesin dan melihatnya," ujar Aji.
Cara kedua yang bisa melihat bagian kolong mobil. Bila oli transmisi matik ada kebocoran maka bisa dilihat di lantai terdapat tetesan oli.
Oli transmisi yang bocor biasanya akan menetes pada lantai sehingga bisa dilihat saat memindahkan mobil usai diparkirkan cukup lama.
"Bisa juga melihat di sekeliling bagian mesin dan transmisi, kalau ada rembesan oli berarti oli memang bocor," kata Aji lagi.
Lebih lanjut, pemilik segera hubungi diler resmi terdekat jika terjadi hal-hal yang janggal pada kendaraannya agar tidak timbul masalah yang lebih besar di kemudian hari.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/05/05/184200415/cara-mudah-ketahui-kebocoran-oli-transmisi-mobil-matik