Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masyarakat Harus Bisa Bedakan Mana Debt Collector yang Asli dan Preman

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena preman yang berlagak menjadi penagih utang atau debt collector belakangan ini sedang marak. Masyarakat pun diharapkan bisa membedakan, mana yang preman dan mana yang bukan.

Debt collector yang melakukan tindakan premanisme biasanya menagih utang dengan melakukan pemaksaan. Bahkan, tak jarang terjadi penarikan kendaraan di tengah jalan.

Presiden Direktur PT Federal International Finance (FIF) Margono Tanuwijaya, mengatakan, debt collector harus jelas ke masyarakat, tidak boleh ada yang melakukan tindakan premanisme.

Margono menambahkan, jangan sampai semua disamaratakan. Jangan menilai semua debt collector sama, karena ada juga yang melakukannya dengan baik atau sesuai dengan aturan.

"Misalkan, dulu ada yang namanya pinjaman online (pinjol), ada yang tidak benar cara menagihnya, itu yang tidak boleh. Tapi, kalau yang benar, dengan cara yang baik, ada aturan mainnya. Ya, memang bisnisnya itu kok," ujar Margono, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Salah satu kelompok yang banyak diketahui masyarakat adalah debt collector yang disebut dengan mata elang. Kelompok ini sering kali melakukan penarikan kendaraan di tengah jalan, ketika kendaraan tersebut sedang digunakan.

Terkait dengan mata elang, Margono mengatakan, FIF tidak memiliki hubungan kerjasama dengan kelompok seperti itu. Bahkan, tidak hanya FIF, tapi juga seluruh perusahaan pembiayaan.

"Mata elang itu tidak ada kerjasama dengan seluruh perusahaan pembiayaan. Selain itu, dari asosiasi juga sudah ada instruksi bahwa kalau pun mata elang menarik unit sendiri, kita tidak boleh terima unitnya kok," kata Margono.

"Tidak ada kuasa ke dia (mata elang) untuk mengambil atau menagih unit. Jadi, masyarakat soal pemahaman ini juga harus jelas," ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/03/174100415/masyarakat-harus-bisa-bedakan-mana-debt-collector-yang-asli-dan-preman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke