Minat Suzuki S-Presso AGS, Ini Biaya Servisnya sampai 100.000 Km

JAKARTA, KOMPAS.com - Dijual dengan harga paling terjangkau untuk segmen city car di Indonesia, Suzuki S-Presso memang memiliki daya tarik dari segi desain mungil dan tongkrongan ala mini SUV.

Seperti diketahui, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memasarkan S-Presso dengan dua pilihan transmisi, yakni manual dengan harga Rp 155 juta dan Rp 164 juta untuk transmisi auto gear shift alias AGS.

Dari segi performa dan fitur, jangan terlalu berharap banyak. Tapi paling tidak S-Presso AGS bisa dijadikan alternatif mobil kota bagi yang mementingkan sisi fungsi, apalagi efisiensi bahan bakarnya cukup baik.

Lantas bagaimana dengan biaya perawatannya?

Hal ini jadi salah satu poin penting yang wajib diketahui konsumen saat akan membeli mobil baru, termasuk bagi yang mengincar Suzuki S-Presso AGS.

Berdasarkan informasi yang Kompas.com dapatkan, Suzuki sudah menyediakan tabel rincian biaya perawatan atau servis berkala S-Presso AGS hingga 100.000 kilometer (km) atau 5 tahun pemakaian.

Rincian biaya ini bisa dijadikan patokan. Sayangnya, Suzuki tak memberikan program servis gratis seperti kebanyakan merek lain, sehingga dari awal konsumen sudah dikenakan biaya, baik jasa dan suku cadang.

Untuk perawatan 10.000 km, pemilik S-Presso AGS wajib menyediakan dana sebesar Rp 397.800. Sementara pada 20.000 km naik menjadi Rp 781.000.

Berikutnya pada servis 30.000 km dan 50.000 km, biaya yang harus dikeluarkan sama dengan perawatan pertama. Namun untuk servis 40.000 km lebih mahal, yakni Rp 1.099.500.

Masuk ke 60.000 km, konsumen harus menyediakan dana Rp 1.058.500 untuk perawatan berkala. Lalu pada 70.000 dan 90.000 km, jumlahnya sebesar Rp 619.800.

Biaya servis membengkak ketika memasuki perawatan berkala 80.000 km dengan jumlah Rp 1.698.000, dan ketika odometer menyentuh 100.000 km, dana yang harus dikeluarkan sebanyak Rp 1.058.5000.

Total, untuk perawatan berkala S-Presso AGS hingga 100.000 km atau yang biasanya rentang waktu pemakaian 5 tahun, sebesar Rp 8.129.400. Bila ingin lebih irit, konsumen bisa menyisihkan per bulan sebesar Rp 135.500.