Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Motor Jarang Dipakai, Baiknya Ganti Oli Berdasarkan Waktu atau Jarak?

SEMARANG, KOMPAS.com - Mengganti pelumas atau oli mesin sepeda motor, hukumnya wajib dilakukan secara berkala oleh pemilik.

Apalagi oli memiliki fungsi yang krusial. Mulai melindungi dan memberikan lapisan komponen mesin, detergen untuk membersihkan, serta membantu proses pendinginan mesin. 

Namun demikian, sampai saat ini tak sedikit pemilik motor yang binggung soal jadwal mengganti oli yang baik, apakah harus berpatokan jarak tempuh atau waktu.

Terlebih bagi motor yang jarang digunakan oleh pemilik, atau hanya digunakan dalam jarak yang relatif pendek.

Menanggapi hal itu, Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Nurhadi Muslim mengatakan, kedua patokan pergantian tersebut sama baiknya. Tinggal disesuaikan mana yang lebih dahulu terpenuhi. 

"Sama-sama benar, tapi bisa pakai acuan ganti oli dengan standar mana yang lebih dahulu tercapai. Kalau tertulis di buku pedoman, standar pergantian tiap 4.000 kilometer (km) atau maksimal empat bulan, jadi dari kedua itu mana yang tercapai lebih dulu baru ganti," kata Nurhadi, kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022). 

Dengan begitu, menurut Nurhadi, walau motor jarang dipakai sehingga jarak tempuhnya masih di bawah 4.000 km, bulan berikutnya atau lima bulan dari waktu pergantian tetap wajib ganti oli. 

Kondisi tersebut bukan tanpa sebab, karena meski motor jarang digunakan, namun oli yang sudah ada di dalam mesin dalam jangka waktu tertentu kualitasnya bisa menuru. 

"Oli yang tersirkulasi dalam mesin kualitasnya bisa menurun seiring berjalannya waktu. Penguapan atau kondensasi di dalam mesin yang dingin apabila tercampur dengan oli bisa menyebabkan oli rusak," ucapnya. 

Jika viskositas sudah berubah, otomatis kemampuannya dalam melumasi komponen jadi tidak maksimal. 

Senada, Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Setyabudi Hari Santoso juga mengatakan hal yang sama. Dia menyebut, pemilik kendaraan harus sadar bahwa kualitas oli dalam mesin lambat laun akan menurun. 

Faktornya beragam, salah satunya jam terbang kendaraan saat digunakan melewati kemacetan. Meski cenderung jarak tempuh lebih pendek, kondisi macet suhu panas mesin yang lebih tinggi menyebabkan kualitas oli berubah. 

"Saat macet dan posisi diam, oli tetap saja bersirkulasi dan bekerja. Suhu panas mesin lebih tinggi, oksidasi dan penguapan oli membuat kualitas oli menurun," ujar Hari. 

https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/08/143100915/motor-jarang-dipakai-baiknya-ganti-oli-berdasarkan-waktu-atau-jarak-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke