Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penasaran Apa yang Terjadi pada Ban Bekas Mobil Formula 1?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban pada ajang balap Formula 1 (F1) memiliki fungsi yang krusial. Sebab, komponen yang satu ini dapat menentukan kemenangan.

Dalam satu seri, banyak ban yang digunakan, mulai dari sesi latihan bebas, kualifikasi, hingga balapan. Bahkan, tiap pebalap bisa menghabiskan belasan set ban.

Namun, tak banyak yang mengetahui bagaimana nasib ban-ban yang sudah digunakan tersebut. Apakah akan dihancurkan atau didaur ulang.

Tim McLaren menjelaskannya dalam video yang diunggah di TikTok. Dalam video tersebut, diceritakan proses apa saja yang dilalui ban F1, dari tim hingga kembali ke pemasok ban, yakni Pirelli.

Setelah itu, ban akan ditimbang. Baut yang ada dipelek akan dilepas dan digantikan dengan yang baru. Setelah itu, ban akan dicuci bersih. Lalu, dari garasi atau paddock tim, ban akan diantar ke Pirelli.

Dikutip dari Wtf1.com, Selasa (1/2/2022), ketika ban sudah digunakan, selanjutnya akan dibawa ke Inggris. Ban akan dihancurkan agar bisa dimuat ke dalam kontainer dengan ukuran lebih ringkas. Lalu, baru dikirim ke pabrik di daerah Didcot, Oxforshire.

Selanjutnya, ban akan dibakar dengan temperatur yang sangat tinggi untuk menghasilkan energi. Tapi, gas yang dihasilkan dari pembakaran tersebut tidak terlalu berbahaya dibandingkan jika dibakar biasa.

Uniknya, Pirelli punya definisi sendiri soal ban bekas. Menurut pabrikan ban asal Italia tersebut, ban yang sudah dipasang ke pelek, sudah terhitung sebagai ban bekas. Terkesan kaku, tapi ini dilakukan seandainya ban mengalami kerusakan saat dilepas dari pelek.

Pada 2020, Pirelli pernah menghancurkan 1.800 ban F1 karena dianggap sudah menjadi ban bekas. Sebab, ban tersebut sudah dipasangkan ke pelek. Tapi, balapan terpaksa dibatalkan dan ban belum digunakan sama sekali.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/02/02/132100615/penasaran-apa-yang-terjadi-pada-ban-bekas-mobil-formula-1-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke