Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mobil Terjang Banjir dan Robohkan Pagar Warga, Ingat Lagi soal Etika Berkendara

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video mobil MPV putih yang menerobos banjir di suatu perumahan warga di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Dalam video yang diunggah akun instagram @dashcamindonesia Rabu (10/11/2021) tersebut, pada saat menerobos banjir dengan kecepatan tinggi, gelombang air yang dihasilkan sampai membuat pintu pagar rumah warga bergeser dari tempatnya.

Menanggapi kejadian ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, masih banyak pengemudi yang minim pengetahuan ketika menerobos banjir.

"Banyak pengemudi yang minim pengetahuan, takut mobilnya stuck atau terendam sehingga melakukan akselerasi di genangan yang justru membuat air rawan tersedot dalam mesin via intake. Karena muka air di depan mobil meningkat akan menimbulkan gelombang air yang membahayakan bagi sekitarnya (motor, tanaman, dan pagar pembatas)," kata Sony kepada Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

"Dengan begitu sehingga komponen kendaraan bekerja normal dan arah kendaraan terkendali. Fokus pengemudi hanya memastikan genangan mampu dilewati dan terlihat batas batas jalannya," ucap Sony.

Sony juga berpendapat, soft skill dalam mengemudi juga perlu diperhatikan oleh pengemudi. Bukan hanya pengetahuan dan juga hard skill, namun etika juga perlu dieprhatikan.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan. Dia mengatakan bahwa saat menerobos genangan, pastikan memang benar benar aman dan bergerak dalam kecepatan rendah.

"Karena semakin tinggi kecepatan maka ombak yang dihasilkan juga semakin besar dan kuat. Sehingga ombak tersebut biasanya bisa membuat motor terjatuh, air mengenai mobil lain dan kemungkinan masuk ke air intake mobil lain dan merusak mobil lain, dan bisa saja seperti kejadian di video," kata Marcell kepada Kompas.com, Kamis (11/11/2021).

Marcell juga mengingatkan mengenai etika berkendara yang seharusnya saling menghargai pengguna jalan lain dan orang lain disekitar lingkungan berkendara.

"Ya secara etika jg tidak tepat bila kita menerabas genangan dengan kecepatan yang tinggi. Karena merugikan orang lain," kata dia.

Demi keamanan, Marcell juga mengingatkan mengenai berkendara di pemukiman. Pada saat berkendara di pemukiman disarankan untuk mengemudi dengan pelan, agar kita dapat bereaksi tepat waktu bila tiba-tiba ada masalah di depan

https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/11/141200815/mobil-terjang-banjir-dan-robohkan-pagar-warga-ingat-lagi-soal-etika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke