Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Risiko Bahaya Bus Konvensional dan Bus Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com – Kehadiran bus listrik di Indonesia terutama di DKI Jakarta tinggal hitungan bulan. Bisa dilihat dari PT Mayasari Bakti yang sudah memborong 20 unit bus listrik untuk armada TransJakarta.

Namun ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dari kehadiran bus listrik di Indonesia. Salah satunya adalah dari sisi bahaya yang bisa disebabkan dari kendaraan yang menggunakan baterai sebagai sumber tenaganya.

Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berpendapat, sistem kelistrikan pada bus baik konvensional (bermesin diesel) dan bus listrik harus diperhatikan.

“Rekomendasi kami terkait kelistrikan bus konvensional saja masih belum dilaksanakan. Sekarang ada bus listrik yang sebenarnya punya dampak yang jauh berbeda ketika bus mengalami masalah kelistrikan,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Jumat (6/8/2021).

Wildan menjelaskan, jika bus konvensional mengalami masalah kelistrikan, paling parah bus bisa terbakar. Artinya, peluang korban meninggal dunia sangat kecil, karena ketika ada asap, bisa segera dievakuasi.

“Tapi kalau bus listrik mengalami masalah kelistrikan, bisa saja berdampak pada functional hazard. Misalnya bus tiba-tiba berbelok, tidak bisa berhenti, berhenti mendadak, kehilangan tenaga, dan lainnya,” kata Wildan.

Masalah yang bisa muncul karena kesalahan sistem elektrik tadi bisa menyebabkan korban yang cukup banyak. Belum lagi bagaimana menangani bus listrik yang mengalami kecelakaan, karena tidak bisa disamakan dengan bus biasa.

“Jika ada kabel yang menempel ke bodi karena benturan, maka seluruh bodi bus bisa teraliri listrik. Kalau seseorang memegang bodi tadi, tentu dia bisa terlempar bagai disambar petir,” ucapnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/08/090100715/perbedaan-risiko-bahaya-bus-konvensional-dan-bus-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke