Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tanpa Integrasi, Tarif Tol Layang Japek Golongan I Rp 62.500

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat PT Jasa Marga (Persero) Tbk segera memberlakukan tarif terintegrasi pada ruas Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Biaya tersebut berlaku baik bagi Tol Layang Jakarta-Cikampek, maupun Tol Jakarta Cikampek di bawahnya.

Tarif terintegrasi yang sebelumnya dikabarkan bakal berlaku sebelum 12 Desember 2020 tersebut, akan dilakukan berdasarkan pembagian wilayah sesuai dengan golongan kendaraan yang berlaku.

Menurut Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru, sejarah dari pemberlakuan sistem tarif terintegrasi bermula dari kondisi sebelum dibangunnya Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek.

"Kapasitas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah sudah sangat padat. Di beberapa segmen seperti di segmen Cikunir–Bekasi Barat, perbandingan antara volume mobil dengan kapasitas jalan (V/C ratio) sudah mencapai 1,0," ucap Heru dalam keterangan resminya, Senin (16/11/2020).

Menurut Heru, dengan kondisi tersebut, Jasa Marga memprakarsai pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampekpada 2017. Proses pembangunannya pun selesai dan dioperasikan tanpa tarif dari 15 Desember 2019 hingga saat ini.

Dengan adanya Tol Layang terpanjang tersebut, menurut Heru bisa menyelesaikan permasalahan. Adanya penambahan kapasitas dari 4 lajur menjadi 6 lajur mempengaruhi kelancaran keseluruhan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Pendistribusian kapasitas di Jakarta-Cikampek karena adanya pemisahan perjalanan jarak jauh dan jarak dekat tersebut itulah yang juga mempengaruhi peningkatan kecepatan rata-rata yang saat ini dirasakan para pengguna jalan, baik jarak jauh maupun jarak pendek," kata Heru.

Secara keseluruhan, Heru menjelaskan, dari data terlihat adanya penurunan V/C ratio untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah, salah satunya di segmen Cikunir Bekasi Barat yang semula 1,0 saat ini hanya sekitar 0,7.

Penurunan yang signifikan untuk rata-rata V/C ratio di Jalan Tol Jakarta-Cikampek juga terjadi, yang semula 0,8 menjadi 0,5.

"Dengan adanya penurunan V/C ratio ini, kami mencatat peningkatan kecepatan rata-rata dari 53 kpj menjadi 71 kpj di arah Cikampek, sedangkan untuk arah Jakarta kecepatan meningkat dari 57 kpj jadi 71 kpj," ujar Heri.

"Dari Cikampek menuju Jakarta, yang biasanya memakan waktu 77 menit menjadi 60 menit. Sedangkan, dari Jakarta menuju Cikampek yang biasanya memakan waktu 82 menit bahkan lebih, kini dapat ditempuh dalam 61 menit," ucap Heru.

Adanya penerapan tarif terintegrasi diklaim menjadi solusi yang memberikan manfaat, yakni perjalanan lebih efektif dan efisien. Untuk pengguna jalan jarak jauh, tentu saja yang seharusnya melakukan dua kali transaksi menjadi satu kali.

Selain itu, jika dioperasikan secara terpisah, tarif untuk Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II mencapai Rp 1.250 per kilometernya.

Artinya, pengguna jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (jarak jauh) Golongan 1 atau kendaraan pribadi harus membayar sebesar Rp 47.500 ditambah tarif Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebesar Rp 15.000, sehingga total tarif menjadi lebih mahal, yakni Rp 62.500.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/17/063800615/tanpa-integrasi-tarif-tol-layang-japek-golongan-i-rp-62.500

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke