Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bolehkah Mencampur Bensin yang Berbeda Oktan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai jenis bensin berbeda oktan membuat beberapa pemilik kendaran kerap mencampurnya dengan berbagai alasan. Seperti halnya mengombinasikan Premium, Pertalite, Pertamax hingga Pertamax Turbo.

Seperti contoh, tidak jarang pemilik mobil yang menggunakan BBM beroktan tinggi sesekali pada kendaraannya, guna memperbaiki perfoma mesin. Lantas benarkah hal tersebut?

Kepala SPBU Pertamina MT Haryono, Paimin, mengatakan, hal tersebut sah-sah saja dilakukan, namun tidak akan perpengaruh apapun terhadap perfoma mesin.

“Contoh, pemilik mobil biasanya menggunakan bensin Premium, kemudian setiap 6 bulan sekali isi Pertamax Turbo, hal itu diperbolehkan. Namun, tidak ada efek pengaruh ke performa kendaraan,” ujar Paimin saat dihubungi Kompas.com, Senin (04/05/2020)

Paimin menjelaskan, mencampurkan Premium, Pertamax sampai Pertamax Turbo sangat bisa dilakukan karena sama-sama golongan bensin dan memilik zat yang sama. Meski demikian, hal tersebut sebetulnya tidak direkomendasikan.

“Masing-masing bensin memiliki karakteristik sulfur yang berbeda, muatannya pun juga berbeda,” katanya.

Jika awalnya mengonsumsi Premium, kemudian dicampur dengan BBM oktan tinggi seperti Pertamax Turbo, maka hal tersebut tidak akan memperbaiki perfoma mesin. Justru hal tersebut dinilai bisa menurunkan kualitas bahan bakar.

“Sebaiknya pemilik mobil memilih BBM berdasarkan rasio kompresi kendaraan, jika memilih BBM yang lebih tinggi rasionya dari kendaraan yang dimiliki, bisa jadi tidak akan terbakar sempurna. Otomotis akan ada sisa residu,” ujar Paimin

Berbeda dengan Paimin, Service Parts Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi, mengatakan, secara konsep BBM oktan tinggi bagus untuk perfoma mesin.

“Mobil keluaran baru saat ini memiliki rasio kompresi mesin rata-rata di atas 11:1, seperti Sigra misalnya di 12:1. Pakai BBM oktan tinggi tentu bagus karena membuat pembakaran makin sempurna,” ujar Anjar.

Menurut Anjar, Pembakaran yang sempurna akan berefek pada meningkatnya perfoma mobil hingga berdampak pada efisien BBM yang lebih baik.

https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/05/200100915/bolehkah-mencampur-bensin-yang-berbeda-oktan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke