Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tes Langsung, Mengendarai Esemka Bima 1.3

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai proses peresemian yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), redaksi Kompas.com bersama dua rekan media lain, diberi kesempatan eksklusif untuk melihat dan merasakan langsung sensasi berkendara Esemka Bima 1.3.

Meski terbatas karena pengetesan hanya dilakukan di pabrik Esemka milik PT Solo Manufaktur Kreasi yang berada di Boyolali, Jawa Tengah, tapi fasilitas pengujiannya terbilang lengkap. Mulai dari jalan menanjak, lurus, melingkar, turunan, sampai jalur begelombang.

Kebetulan Kompas.com mendapat unit Esmka Bima 1.3. Seperti diketahui, mobil ini merupakan kendaraan niaga ringan dengan mesin DOHC 16V berkubikasi murni 1.298 cc. Tenaganya memang sedikit lebih besar dibandingkan model Bima 1.2.

Eksterior

Dari tampilan eksterior, Bima 1.3 juga memiliki dimensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan model 1.2. Panjangnya mencapai 4.930 mm, lebar 1.720 mm, dan tinggi 1.995 mm. Sedangkan untuk dimensi bak kargonya, sebesar 2.970 mm x 1.740 mm x 470 mm.

Berdasarkan penelusuran, panjang serta bak kargo yang dimiliki Esemka Bima 1.3 menjadi yang terluas dari beberapa kompetitornya, seperti Suzuki Carry, Daihatsu Gran Max, serta DFSK Supercab. Tentu ini akan menjadi modal tersendiri bagi Esemka dalam memasarkan Bima 1.3.

Namun memang secara luas mobil sendiri tak sebesar yang dimiliki Suzuki Carry atau DFSK Supercab. Ini pun akan menjadi salah satu kekuranganya nanti bila dikomparasi secara langsung dengan para rivalnya.

Secara desain, tampang Bima 1.3 memang tak ada bedanya dengan mobil niaga ringan di kelasnya. Bahkan, meski sudah memiliki pabrik dan telah dibuktikan benar-benar dirakit dalam negeri dari tenaga ahli lokal, masih banyak yang curiga bila Bima 1.3 merupakan rebadge dari pikap asal China, yakni Star Truck produksi Changan Automobile.

Padahal bila diperhatikan lebih detail, banyak perbedaannya. Pertama dari bagian gril, Bima 1.3 memiliki gril mirip dengan BMW, sementara Star Truk grilnya lebar. Sedangkan untuk lampu depan Star Truk memiliki dimensi besar dan melebar, Bima 1.3 justru tampil lebih sederhana.

Interior

Masuk ke ruang kabin, dengan ukuran yang lebih lapang berkendara Bima 1.3 juga lebih nyaman dibandingkan 1.2. Selain posisi berkendara yang lebih ergonomis, kelebihan lain yang ditawarkan adalah fitur reclining pada jok pengendara dan penumpang untuk mendapatkan ruang lapang yang lebih.

Secara material, baik dasbor jok, kemudi sampai penel-panel terbilang standar. Menariknya hampir semua material yang digunakan dipasok langsung oleh beberapa perusahaan otomotif lokal di tanah air, diklaim tidak ada yang didatangkan dari luar negeri.

Mengenai posisi duduk, rasanya nyaris tak ada beda dengan kendaraan niaga ringan lainnya, seperti Gran Max atau DFSK Supercab.

Untuk sistem hiburan juga sudah disediakan audio single din, sementara untuk kenyamanan telah dilengkapi sistem pendingin udara, bahkan speedometer yang digunakan juga sudah semi digital.

Performa

Mengusung mesin bensn dengan kubikasi 1.298 cc, di atas kertas tenaga Bima 1.3 diklaim mampu memproduksi hingga 63 kW. Bila dikonversikan menjadi tenaga kuda, kisarannya sebesar 84,4 tk, sementara untuk torsi 105 Nm.

Tenaganya memang terbilang paling kecil dibandingkan para rivalnya, tapi selama pengetesan berlangsung tidak ada kendala bagi Bima saat melintasi jalur menajak dan melahap medan bergelombang. Perpindahan gigi pun cukup mudah dilakukan tanpa ada kendala.

Dari segi berkendara, walau tak menggunakan power steering, tapi ketika diajak bermanuver masih mudah dikendalikan. Namun pengetesan yang kami lakukan dalam kondisi kosong, pasti akan ada perbedaan saat ruang kargo digunakan membawa barang bawaan. Hambatan akan lebih terasa ketika mau parkir dwngan muatan bak penuh tentunya.

Karena ruang yang terbatas, jangan harap bisa meraskan putaran atasnya, tapi untuk tarikan awal tenaganya tergolong cukup responsif. Lagi pula, untuk mobil niaga konsentrasinya memang pada torsi.

Kesimpulan

Walau masih ada sedikit kekurangan, layaknya detail pada eksterior serta sedikit di bagian interior, tapi yang perlu diingat mobil ini merupakan kendaraan niaga yang bisa dibilang tak terlalu mementingkan banyak fitur mewah serta kenyamanan sempurna seperti mobil penumpang.

Bagi sebuah mobil rakitan dalam negeri yang menggunakan banyak komponen lokal, Esemka Bima rasanya tidak kalah saing dengan merek-merek lainnya. Baik dari segi tenaga dan fungsinya. Apalagi dengan janji banderol harga yang akan lebih murah.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/09/09/090200615/tes-langsung-mengendarai-esemka-bima-13

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke