Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Era Baru MPV Sejak Kehadiran Xpander

JAKARTA, KOMPAS.com - Berpuasa cukup lama dan akhirnya berbuka puasa dengan nikmat. Analogi puasa dan berbuka dengan nikmat ini sedang dirasakan Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), dimana sedang menikmati potongan kue terbesar dari segmen tergemuk di Indonesia, yakni mobil multi guna (MPV), dengan Xpander.

Perjalanan Mitsubishi di Indonesia terbilang cukup panjang, dan pabrikan berlambang tiga berlian ini juga bukan pemain baru yang bertarung di segmen MPV.

Sebut saja Mitsubishi pernah menelurkan Grandis pada dekade 2003-an, Grandis adalah MPV kelas menengah dengan mengusung mesin 2,0 liter. Lalu Mitsubishi memasarkan Maven, MPV hasil rebadge Suzuki APV pada medio 2005 sampai 2009. Hasilnya tidak bisa dibilang jelek, penjualan tertinggi Maven ada di 2005 dengan menembus angka 1.175 unit.

Sah-sah saja tentunya melakukan rebadge dari sebuah produk merek lain yang sudah ada, apalagi Mitsubishi dan Suzuki diketahui cukup memiliki kedekatan, dengan kolaborasi produk niaga di segmen pikap.

Produk mobil multiguna lainnya yang ditelurkan Mitsubishi adalah Delica, yang berada di segmen MPV medium, dengan kemampuan setara dengan SUV.

Deretan produk ini yang kemudian menjadi pengalaman buat Mitsubishi menelurkan senjata pamungkas buat bertarung di segmen tersengit, mobil sejuta umat atau mobil multiguna bawah, atau low MPV.

Sebelumnya, Mitsubishi sudah terkenal mapan memasarkan SUV, dengan produk ikonik Pajero Sport sebagai salah satu pemegang pangsa pasar terbesar di segmen SUV medium. Selain itu, ada juga Outlander Sport di segmen crossover, Mirage di segmen city car, dan Delica yang sudah disebutkan di atas.

Persiapan panjang dengan studi pada market low MPV sudah pasti dilakukan Mitsubishi, guna menyiapkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia. Intinya bukan hanya menyiapkan mobil berkapasitas tujuh penumpang tapi dengan kemampuan dan fitur yang sama dengan kompetitor, yang sudah lebih lama berada di segmen terlaris itu.

Kompas.com menjadi salah satu media yang pertama kali merasakan dengan menguji Xpander di fasilitas pengujian Mitsubishi, di Okazaki, Jepang, pada pertengahan 2017 silam. Skema uji coba yang dilakukan menggunakan metode komparasi.

Mitsubishi menyediakan semua produk di segmen low MPV, mulai Toyota Avanza, Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio. Penguji dipersilahkan mengemudi tiga mobil tersebut, baru kemudian terakhir mengetes Xpander. Ini seakan menjadi sinyal bahwa Mitsubishi melakukan studi terhadap produk kompetitor, guna mencari apa yang kurang sempurna di MPV merek lain, untuk kemudian disempurnakan pada model bernama Xpander.

Keluar dari Pakem

Mitsubishi tentu sadar sebagai pemain yang “terlambat” bertarung di segmen low MPV, membutuhkan sesuatu yang berbeda untuk bisa bersaing. Bukan hanya bersaing, tapi tujuan utama yakni menjadi salah satu pemegang pangsa pasar.

Selama hampir satu tahun lebih, Mitsubishi menggoda publik dengan memamerkan model konsep bernama XM Concept, sebagai cikal bakal dari Xpander. Desain yang futuristik bahkan terkesan agresif, sebagai cara untuk keluar dari pakem desain low MPV yang terkenal bermain aman dan konvensional.

Mitsubishi tidak tergoda untuk bercampur dengan satu lapak bernama low MPV, dan membuat kotak sendiri bernama small MPV. Kampanye ini terus digaungkan di pameran otomotif berskala internasional seperti IIMS dan GIIAS, serta pameran bersifat lokal. XM Concept dengan warna hijau kekuningan itu dipamerkan untuk mendapatkan respon positif dari publik.

Strategi lain sebelum melempar Xpander ke pasaran adalah membenahi layanan penjualan. Modal dasar sebelum melakukan penjualan adalah layanan yang bersifat penjualan dan purnajual.

Sektor ini juga langsung dibenahi Mitsubishi dengan mempersiapkan jaringan sebanyak-banyaknya di seluruh Indonesia. Mereka tentu sadar, sebaik-baiknya produk yang ditelurkan tanpa ada pembenahan di sektor sales dan aftersales tentu akan sia-sia.

Tak tanggung-tanggung, sampai awal 2019 MMKSI menargetkan akan membuka 142 diler di seluruh Indonesia. Angka diler ini melonjak jauh dibanding 2016 lalu yang belum menembus 100 diler kendaraan penumpang.

“Xpander punya konsep yang berbeda dengan tagline Next Generation MPV. Kita coba berbeda dan unggul dari semua sektor, termasul desain, kabin yang luas dan senyap, performa dan fitur-fitur. Xpander hadir bukan sebagai pelengkap, tapi buat mengubah peta persaingan, dan hasilnya kita mampu bersaing di posisi atas bahkan merebut pangsa pasar yang besar,” jelas Irwan Kuncoro, Direktur Divisi Penjualan dan Pemasaran PT MMKSI, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Hasilnya? Sudah sama-sama diketahui hegemoni mobil sejuta umat yang selama belasan tahun dikuasai duet Avanza-Xenia, langsung terusik dengan munculnya Xpander. Kondisi ini dibuktikan dengan total angka pemesanan yang menembus angka 115.000 unit hingga penghujung 2018 lalu.

Irwan menambahkan, Xpander telah mendapat penerimaan yang sangat baik dari konsumen Indonesia. "Ini berkat kesesuaian desain, fitur, performa, dan kenyamanan yang ditawarkan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat Indonesia," ucap Irwan.

Akan tetapi, terlepas dari kelebihan yang dimiliki Xpander baik segi desain, fitur, performa dan kenyamanan, Mitsubishi Indonesia sudah merancang strategi dengan baik sebelum berperang di segmen mobil sejuta umat.

Kubu Astra (Toyota dan Daihatsu) awal tahun ini langsung merespon kehadiran Xpander dengan meluncurkan versi facelift Avanza dan Xenia, meski perubahan yang diusung tidak terlalu signifikan. Setidaknya, Avanza dan Xenia coba keluar dari zona nyaman, dengan ikut bermain agresif di segi desain dan fitur sebagai modal baru buat melawan Xpander.

Konsumen
Segala macam terobosan yang dilakukan pabrikan-pabrikan otomotif khususnya roda empat dalam mengemas produknya untuk jadi yang terbaik, memberikan sesuatu yang positif buat konsumen Indonesia.

Publik kini disuguhi beragam produk mobil dengan kualitas yang diklaim apik, baik dari segi desain, performa mesin atau fitur-fitur (keamanan dan kenyamanan).

Soal selera memilih yang mana, tentu dikembalikan lagi ke tiap konsumen buat memilih produk yang terbaik menurut versi mereka, dengan mempertimbangkan poin plus dan minus dari masing-masing produk yang ditawarkan.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/02/12/142523615/era-baru-mpv-sejak-kehadiran-xpander

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke