Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Polisi Soal Kelakuan "Biker" Wanita

Kompas.com - 20/06/2017, 17:52 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Sepeda motor memang menjadi salah satu kendaraan yang sangat fleksibel saat ini, apalagi sejak muncul skutik. Seiring perkembangannya, saat ini populasi pengguna motor atau skutik bukan hanya digemari kaum adam saja, melainkan juga wanita.

Sayangnya, perkembangan pengendara wanita tidak diikuti dengan masifnya sosialisasi atau edukasi mengenai safety riding. Sehingga tak heran bila masih ada cukup banyak pengendara wanita yang terkesan "asal" saat mengendarakan motornya.

Bacca : Komunitas Biker Razia "Geng Motor" Bolehkah ?

Menanggapi fenomena ini, pihak kepolisian ternyata sudah cukup lama melakukan penyuluhan dan edukasi yang dikhususkan untuk wanita. Namun hal tersebut memang tidak mudah untuk dilakukan sendiri.

"Kalau dari kami sudah cukup sering sebenarnya melakukan sosialisasi di kalangan wanita. Memang tidak mudah seperti membalikan telapak tanggan, banyak dari mereka yang masih menyepelekan masalah keselamatan di jalan raya, tapi biar bagaimana pun kita harus lakukan untuk memberi edukasi," ucap Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalulintas (Kanit Dikyasa) Polda Metro Jaya AKP Enny Setyowaty, saat berbincang dengan KompasOtomotif di acara Kumpul Komunitas Otomania (KKO), Sabtu (17/6/2017).

Baca : Bukan Zamannya Lagi yang Besar Selalu Salah di Jalan Raya

Istimewa Perlatihan safety riding lady biker Honda oleh diler utama Honda Jawa Barat pada perayaan Hari Kartini, Jumat (21/4/2017).

Menurut Enny, salah satu hal yang sampai saat ini sulit diterapkan adalah masalah pemakaian helm. Tidak sedikit wanita yang masih malas dan asal-asalan menggunakan helm, padahal selain karena aturan fungsi dari helm adalah untuk melindungi kepala.

"Mereka lebih takut rambutnya rusak, bau, dan lain-lain, ketimbang memikirkan dampak saat terjadi benturan atau tabrakan. Untuk sosialisasi kita sudah cukup banyak, mulai dari sekolah sampai kalangan masyarakat, dari anak sampai orang tuanya, itu kita cukup gencar sekali tapi memang butuh waktu dan kesabaran," papar Enny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com