Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Berpetualang bersama Honda BR-V [4-Tamat]

Tapak Roda BR-V di Rabat Beton Pantai Jungwok

Kompas.com - 17/04/2017, 09:54 WIB

Yogyakarta, KompasOtomotif - Petualangan "The Braver Journey, Jelajah Pesisir Selatan Yogyakarta", (11 - 13 April 2017), memasuki hari kedua. Tujuan kali ini adalah Pantai Jungwok, yang konon jarang dikunjungi para traveller.

[Baca : Menyusuri Pesisir Pantai Selatan Yogyakarta]

Jarak dari penginapan di kawasan Jalan Baron, Gunung Kidul, Yogyakarta menuju Pantai Jungwok berkisar 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jalan yang dilalui cukup berkelok-kelok.

[Baca : Uji Ketangguhan BR-V Menapaki Jalur Terjal Mercusuar Baron]

Karakter jalan tersebut berpotensi menyebabkan mual terutama penumpang belakang. Untungnya suspensi yang dimiliki Honda BR-V tidak terlalu limbung sehingga bisa meminimalisir gejala mual.

Peserta kembali dihadapkan pada kondisi jalan rusak. Hanya saja kali ini jalan yang dilalui masih berupa tanah. Sisa-sisa hujan beberapa hari sebelumnya masih tersisa.

Efeknya jalan becek dan licin. Butuh kelihaian memilih jalan agar tidak slip atau tergelincir. Apalagi ban yang digunakan BR-V bukan tipe segala medan (all terrain), dan hanya bermodalkan sistem gerak 2 roda. Beberapa tapak bekas mobil bisa jadi pemandu menuju pantai Jungwok.

Aris Harvenda/KompasOtomotif Pembukaan akses jalan Pantai Jungwok, hasil kerjasama PT Honda Prospect Motors dan Kelompok Sadar Wisata Pantai Jungwok.

Rabat beton

Sekitar 500 meter jelang bibir pantai, peserta berhenti sejenak untuk melakukan proses peresmian jalan baru hasil kerjasama Honda Prospect Motor (HPM), Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan warga setempat.

Sebelumnya jalan masuk tersebut hanya bisa dilalui saat kondisi kering. Ketika hujan bisa dipastikan jalan tidak bisa dilalui baik motor maupun mobil. Selain licin, potensi kendaraan tergelincir cukup besar karena postur jalan menurun.

Jalan rabat beton hasil kerjasama tersebut jadi solusi penyambung akses masuk menuju pinggir pantai. Bahkan menurut Sudarto dari Pokdarwis, jalan rabat beton itu juga sebagai penyambung roda perekonomian masyarakat sekitar.

"Kalau musim hujan, warga setempat tidak bisa berjualan sampai jalan kering dan bisa dilalui. Terkadang kondisi itu bisa berlangsung 2 - 3 bulan. Begitu hujan mereka berhenti berjualan di (area) pinggir pantai. Dengan adanya ini semoga roda perekonomian warga lebih stabil karena jalan tetap bisa dilalui meski musim hujan," kata Sudarto.

kompas.com - Aris Harvenda Honda BR-V di pinggir Pantai Jungwok

Eksotis

Peserta pun langsung mencoba jalan yang baru selesai pengerjaannya selama 2 minggu tersebut. Benar saja, jalan yang dilalui menurun dan berkelok, tentunya sangat berbahaya jika dilalui saat becek.

Akses jalan tersebut jelas membuat pengunjung lebih mudah menggapai pinggir pantai Jungwok yang eksotis tanpa menggantungkan nasib pada cuaca.

Hamparan pantai yang indah dan bukit serta batu karang yang memecah ombak jadi pemandangan yang tak terlupakan. Ternyata masih banyak tempat-tempat eksotis di Indonesia yang belum terekspos dan punya potensi wisata yang kuat.

Aris Harvenda/KompasOtomotif Pantai Jungwok.

Petualangan kami mengeksplorasi pantai pesisir selatan Yogyakarta berakhir di Pantai Jungwok. Selanjutnya rombongan bertolak ke Hotel Queen of South untuk kembali menyaksikan keindahan matahari terbenam, lalu menuju Kota Gudeg, Yogyakarta.

[Baca : Mengejar Matahari Terbenam di Pantai Krakal]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau