Nissan “Galau” Lagi di Inggris

Davos, KompasOtomotif - Nissan berencana akan melakukan peninjauan ulang terhadap daya saing pabrik di Sunderland, Inggris, setelah hubungan Inggris dengan Uni Eropa diselesaikan (Brexit). Ini disampaikan langsung Carlos Ghosn di sela-sela World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.

Mengutip The Guardian, Senin (23/1/2017) apa yang dikatakan Ghosn ini meningkatkan kekhawatiran terkait komitmen perusahaannya ke Inggris. Di mana pada Oktober 2016 lalu, dirinya berjanji untuk bertahan, dan membuat fasilitasnya tersebut menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Pemerintah juga telah menyatakan "dukungan dan jaminan" yang akan diberikan, sebelum pernyataan Nissan pada Oktober, di mana versi baru Qashqai dan X-Trail akan produksi di bagian timur laut Inggris itu, serta mengubah Sunderland menjadi pabrik berkapasitas besar, yang memproduksi lebih dari 600.000 mobil per tahun.

Baca juga : Pabrik Nissan Bertahan di Inggris Pasca Brexit

Ghosn mengatakan, kalau Nissan percaya dengan jaminan yang diberikan pemerintah Inggris, tetapi mereka tetap perlu meninjau situasi. "Jelas ketika rencana sudah datang, Anda tetap harus mengevaluasi kembali situasi yang ada, baru mengatakan, ‘Oke’, apakah pabrik akan diteruskan atau tidak?,” ujar Ghosn.

“Kami harus membuat keputusan investasi dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Jadi jelas, lebih cepat keputusan Inggris dengan UE datang, maka itu akan lebih baik," ucap Ghosn.

Pemerintah telah menolak untuk menerbitkan surat kepada Nissan, terkait jaminan yang diberikan oleh Greg Clark, Secretary of State for Business, Energy and Industrial Strategy Inggris.

Di pihak lain, seorang eksekutif senior Toyota juga mengatakan, pabriknya yang berada di Inggris, juga diperlukan untuk menjadi kompetitif setelah Brexit. "Kami telah menghadap perdana menteri Inggris, sehingga kami sekarang akan mempertimbangkan bersama-sama dengan pemasok, bagaimana perusahaan kami dapat bertahan,” ujar Takeshi Uchiyamada, Chairman Toyota.