Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mobil Perdesaan" Mau Dorong Ekonomi Desa

Kompas.com - 13/01/2017, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif –  Beberapa waktu terakhir ini, istilah “mobil perdesaan” sudah mulai sering didengungkan. Ternyata, konsep kendaraan ini bukan muncul dalam semalam, tapi sudah bergulir sejak 2010, dan saat ini sudah dalam tahap pembuatan prototipe.

Yan Sibarang Tandiele, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin mengatakan, munculnya konsep mobil pedesaan diwali karena adanya kebutuhan. Jadi ada ceruk pasar yang ternyata belum digarap  dan belum disentuh oleh manufaktur saat ini.

Baca juga : Toyota  Mulai Endus Potensi Mobil Perdesaan

“Mobil yang ada saat ini basisnya untuk tujuan angkutan  penumpang dan barang saja. Padahal kalau di masyarakat perdesaan, ada kebutuhan di luar itu, misalnya di daerah pertanian atau perkebunan,” ujar Yan kepada KompasOtomotif,  Tabu (11/1/2017).

Yan melanjutkan, petani saat ini diharapkan semakin maju, dibanding sebelumnya. Melalui mobil perdesaan mereka tidak perlu lagi memanggul alat-alat serta hasil panen yang mereka dapat.

“Ini semua agar ekonomi perdesaan bisa  bergerak lebih maju lagi, dan harus ada sarana. Di mana bisa sebagai angkutan orang, komoditas, hasil  pertanian dan perkebunannya, sekaligus bisa digunakan untuk mengolah hasil pertanian serta perkebunannya,” tutur Yan.

Baca juga : Mobil Perdesaan Indonesia Hanya Rp 60 Jutaan

“Jadi nantinya mobil perdesaan yang akan hadir, diharapkan bisa mengakomodasi semua itu. Kalau saat ini, setelah padi dipotong, dibawa ke tempat lain lagi untuk dibersihkan, lalu ketempat lain lagi untuk mengupas kulit. Maka dari itu kita pikirkan inovasi untuk bisa mengakomodasi itu semua melalui mobil perdesaaan. Jadi intinya bukan hanya sebagai alat angkut tapi juga alat kerja, itu yang kami pikirkan,” ucap Yan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com