Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Merek Amerika Terancam di China

Kompas.com - 15/12/2016, 07:05 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Beijing, KompasOtomotif – Pemerintah China melalui biro pengawasan harga di National Development and Reform Commission  (NDRC), akan memberikan penalti kepada produsen mobil asal Amerika, karena dianggap melakukan perilaku monopoli.

Mengutip Reuters, Rabu (15/12/2016) karena kabar tersebut, saham General Motors dan Ford Motor tergelincir, masing-masing 3,2 persen dan 1,4 persen. Namun, pihak pemerintah sampai saat ini belum menyebut nama perusahaan tersebut.

Dalam sebuah pernyataannya di hari yang sama, pihak GM tidak mengatakan secara langsung apakah perusahannya sedang diselidiki oleh pihak berwenang China. "GM sepenuhnya menghormati hukum dan peraturan setempat di manapun kami beroperasi. Kami tidak mengomentari spekulasi media,” ujar juru bicara GM.

Sementara pihak Ford juga masih menutup diri dan tidak berkomentar banyak. “Pastinya kami menyadari masalah ini,” ujar Ford Asia Pasific.

Zhang Handong, Direktur NDRC mengatakan, penyidiknya telah menemukan bahwa perusahaan otomotif asal Ameika telah menginstruksikan distributornya untuk memperbaiki harga, dan dilakukan mulai 2014.

Imbas Trump

Rencana pemerintah ini, seolah menjadi ancaman balik, karena muncul selang beberapa hari, setelah calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump menjalin komunikasi dengan Taiwan. Trump mempertanyakan kebijakan AS lama yang mengakui kalau Taiwan masuk dalam kebijakan "One China".

Pernyataan ini, oleh sebagian analis, dianggap menyinggung perasaan China dan bisa mengganggu hubungan diplomatik kedua negara yang stabil sekitar 40 tahun terakhir. Imbasnya adalah bakal terguncangnya perusahaan Amerika yang sudah tumbuh di China, seperti GM dan Ford, yang sudah membangun rantai pasok cukup dalam.

Dalam sebuah editorialnya, China Daily mendesak Trump untuk mengenali pentingnya hubungan ekonomi yang erat antara China dan Amerika Serikat. "Agar ekonomi menjadi besar lagi, AS perlu memperbaiki hubungan ekonomi dengan Cina, bukan menghancurkan mereka.”

China, pasar kendaraan terbesar di dunia, sangat penting untuk GM. Konsumen China membeli lebih dari sepertiga dari total 9.960.000 unit GM yang dijual secara global di tahun 2015. Laba operasi, termasuk usaha patungan, menyumbang sekitar 20 persen dari laba bersih global GM sebesar  9,7 miliar dolar AS atau Rp 128,9 triliun di 2015.

Sementara usaha patungan Ford di China, mewakili sekitar 16 persen dari laba global sebelum pajak, yang mencapai angka 9,4 miliar dolar AS atau Rp 124,9 triliun pada 2015.

"Tindakan ini hanyalah sebuah petunjuk, berapa besar kekuasaan yang dipegang China. Denda kecil kemungkinan akan diberikan. Namun dibalik itu ada pesan besar, 'Jika Anda ingin bermain, kita bisa bermain,” ujar Michael Dunne, Presiden Dunne Otomotif dan veteran industri otomotif China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com