Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya di Balik Sinar Lampu Putih Saat Hujan

Kompas.com - 27/10/2016, 08:02 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Penggunaan lampu High Intensity Discharge (HID) dan Light-Emitting Diode (LED) makin banyak diaplikasi oleh para pemilik kendaraan. Mirisnya, di musim hujan seperti saat ini ternyata pengunaan HID atau LED cahaya putih dengan intensitas kelvin yang besar justru berbahaya.

Meski bisa membuat tampilan kendaraan terlihat mewah, tapi sinar putih LED atau HID ternyata lemah untuk menembus derasnya guyuran hujan dan kabut. Efeknya, visibilitas pengendara pun akan menurun drastis yang membuat pandangan menjadi silau.

Lampu Putih Silau Dapat ”Perlawanan” dari Sopir Truk

"Sifat buruk dari cahaya putih yang terlalu besar bisa memantulkan pancaran seperti cermin. Saat sedang diguyur hujan atau kabut, cahaya tersebut justru mantul ke arah pengendara yang bikin visibilitas menjadi tidak jelas karena silau," ucap Marco, Koordinator Autovision, di MGK Kemayoran saat dihubungi KompasOtomotif, Rabu (26/10/2016).

Hal ini pun sudah pernah dijelaskan oleh Iwan Abdurahman selaku General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) beberapa waktu lalu. Menurutnya, meski memiliki kesan mewah, tapi penggunaan lampu bersinar putih sangat tidak dianjurkan ketika musim hujan atau saat melewati daerah berkabut.

KompasOtomotif-Donny Apriliananda Cahaya bening dari LED All-New Honda Vario.

"Kabut dan hujan menjadi kelemahan lampu bersinar putih LED atau HID. Pancaran sinarnya cenderung kalah dengan lingkungan sekitar, tidak seperti lampu berwarna kuning yang masih bisa memberikan visibilitas," ujar Iwan kepada KompasOtomotif.

Namun, bila pemilik kendaraan tetap ingin memasang lampu LED dan HID, Marco menyarankan untuk mencari kadar Kelvin yang lebih rendah. "Cari yang ukurannya di bawah 5.000, pancaran sinarnya sudah cenderung turun ke warna kuning, masih bisa dilihat oleh pengendara di depan," kata Marco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com