Jakarta, KompasOtomotif – Pertamina menawarkan jenis bahan bakar minyak (BBM) dalam kemasan kaleng, namun penggunaan yang disarankan dituang di tempat bukan beli untuk dibawa buat cadangan. Meski begitu tidak menutup kemungkinan ada masyarakat yang membawanya di dalam mobil atau bahkan digendong saat berkendara sepeda motor.
Lantas apakah hal itu boleh dilakukan? Jusri Pulubulu, Training Director Jakarta Defensive Driving Center menjelaskan kepada Otomania bisa saja BBM kaleng dibawa buat antisipasi kekurangan saat mudik, tapi dikatakan lokasi penyimpanannya jangan menyatu di kabin penumpang, misalnya dalam bagasi sedan.
Selain berpotensi kebakaran, salah satu risiko jika disimpan bareng penumpang, jelas Jusri, bisa mengganggu kesehatan. BBM kaleng berpotensi menghasilkan uap bensin yang mengandung racun buat tubuh.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center, membantu menjelaskan kepada KompasOtomotif, Selasa (5/7/2016), bahwa boleh atau tidaknya BBM kaleng dibawa tergantung Pertamina. Hanya saja dikatakan, harus diperjelas apa saja syarat-syaratnya agar tetap aman.
“Saya sih yakin Pertamina punya quality control yang baik terhadap kaleng yang digunakan. Asalkan kalau isi pakai kaleng, lebih baik langsung dihabiskan jangan ada kaleng berisi BBM yang sudah terbuka di dalam mobil,” ucap Marcell.
Sebelumnya Vice President Corporate Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan ada risiko besar bila BBM kaleng disimpan di kabin mobil. Namun, Wianda bukan mengatakan tidak boleh, hanya tidak disarankan perusahaan.
Selama ini, kata Wianda, pembeli BBM kaleng di SPBU Pertamina langsung diisi ke kendaraan. Saat momen mudik, Pertamina mengirimkan petugas ke lapangan sambil membawa BBM kalengan tersebut ke masyarakat yang sedang terjebak macet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.