Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

London Parah soal Macet, tetapi AS Terburuk Sedunia

Kompas.com - 17/03/2016, 11:46 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Washington, KompasOtomotif — Ketika lebih banyak mobil dibanding volume jalan, macet tak bisa lagi dihindari. hal inilah yang selalu terjadi di kota-kota besar.

Menurut penyedia data lalu lintas berbasis internet, Inrix, kota dengan kemacetan paling parah adalah London, tetapi negara terburuk soal macet ialah Amerika Serikat (AS).

London berada di peringkat pertama di daftar Inrix dengan kesimpulan data warganya menghabiskan waktu sampai 101 jam terjebak macet per tahun karena macet. Meski begitu, lima kota pada urutan berikutnya ada di AS, yakni Los Angeles (81 jam), Washington DC (75 jam), San Francisco (75 jam), Houston (74 jam), dan New York (73 jam).

Secara keseluruhan, di AS, pengguna lalu lintas menghabiskan waktu 8 miliar jam karena kemacetan, menurut Inrix. Bila dirata-rata, satu orang pengguna rutin lalu lintas di AS rugi hampir 50 jam per tahun karena macet.

Masalahnya belum selesai. Otoritas federal di AS memprediksi, dalam tiga dekade ke depan, 70 juta orang akan memperebutkan ruang di jalan raya. Jadi, bila tidak ada solusi, dipastikan semua orang akan "tua di jalan".

Dilansir dari Autoblog, Selasa (15/3/2016), Departement of Transportation (DOT) AS sudah berpikir keras untuk menyelesaikan masalah macet atau setidaknya bisa mengurai hal itu. Salah satu strateginya ialah melaksanakan "Smart City Challenge", berupa kompetisi berhadiah 40 juta dollar AS (Rp 525 miliar) uang pemerintah untuk kota yang punya rencana paling inovatif mengubah masa depan transportasi.

DOT berharap 15–20 kota mendaftar, tetapi ternyata 78 kota yang mengajukan diri. Pekan lalu, Menteri Transportasi AS Anthony Foxx mengatakan, peserta sudah mengerucut menjadi tujuh finalis. Pemenangnya akan diumumkan pada Juni 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau