Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasok Toyota Mulai Teriak Terimbas Dollar

Kompas.com - 21/09/2015, 10:05 WIB

Jakarta, KompasOtomotif - Ratusan pemasok komponen PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mulai teriak karena terimbas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sampai pagi ini, nilai transaksi rupiah terhadap dollar AS terpantau masih bertengger di level RP 14.463 (Bank Indonesia).

"Saat ini acuan dollar masih Rp 13.000 (per dollar AS), mau coba dinaikan ke Rp 13.700, mereka sudah teriak, akan dinaikkan tapi bertahap," kata Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN kepada KompasOtomotif, Jumat (18/9/2015) malam.

Nilai tukar rupiah dipastikan akan mengerek harga jual kendaraan di Indonesia, karena mayoritas komponen yang diproduksi masih mengandalkan bahan baku impor. Lemahnya struktur industri otomotif nasional, khususnya di hulu, membuat produsen komponen lokal atau join venture mengimpor bahan baku dari luar.

Sebenarnya, kata Warih, kenaikan produksi dapat dihindari kalau pasar otomotif nasional tidak melandai penjualannya. Meski nilai dollar terus menguat, tapi di sisi lain harga komoditas unggulan seperti minyak mentah terus turun, sehingga harga bahan baku seharusnya bisa ditekan.

"Masalahnya produksi di pabrik jadi berkurang, ini yang menyebabkan terjadinya kenaikan. Biaya yang dikeluarkan untuk produksi jadi lebih besar," kata Warih.

Banderol

Ketika TMMIN sudah mulai menyesuaikan harga produksi di pabrik, langsung berimbas pada rantai distribusi yang dipegang PT Toyota Astra Motor (TAM). Pekan lalu, Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran TAM sudah menyatakan niatan Toyota untuk mengerek harga jual, karena sulit dihindari.

"Kami juga jelaskan pada suplier, kenaikan tidak bisa dibebani seluruhnya pada konsumen, (mereka) bisa marah. Bisa-bisa pasar malah drop, ini justru lebih repot lagi," ucap Warih, melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com