Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Energi Alternatif di Indonesia Dimulai 2035

Kompas.com - 16/01/2015, 08:40 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Isyu konsumsi energi alternatif bagi kendaraan bermotor semakin meredup seiring makin murahnya harga BBM. Padahal arah industri otomotif global sudah berlomba-lomba menciptakan energi alternatif mulai tenaga listrik murni hingga fuel cell.

Lantas kapan teknologi ini bisa sampai ikut dinikmati konsumen?

Budi Prasetyo Susilo, Staf Khusus Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia mengatakan, pengambangan teknologi alternatif di industri otomotif menyangkut pada program keberlanjutan. Kebutuhan energi semakin tinggi sementara sumber daya terus menipis, untuk itu dibutuhkan teknologi baru.

"Kami di Gaikindo pernah meneliti teknologi peralihan energi baru dan bisa terlaksana di Indonesia pada 2035. Proses pengenalan sudah bisa berlangsung pada 2025," jelas Budi di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (15/1/2015).

Masa depan industri otomotif, jelas Budi, saat ini adalah teknologi listrik murni dan fuel cell. Jika suatu saat sumber energi alam habis, manusia masih bisa memanfaatkan energi alternatif ini.

Sekarang, Indonesia mulai mengenal teknologi hibrida yang mengawinkan mesin konvensional dengan motor listrik. Tapi, karena belum ada insentif dan tingkat  pendapatan warga Indonesia masih minim, penjualannya masih sedikit.

"Ujungnya kembali lagi pada GDP (pendapatan domestik bruto), Jepang saja dengan GDP 45.000 dollar AS penjualan mobil berbahan bakar alternatif masih belum mendominasi," beber Budi.

Menyangakut kesiapan konsumsi gas, menurut Budi, baru ada dua anggota Gaikindo yang siap memproduksi model ini, Toyota dan Hino. Sementara untuk anggota lainnya masih belum siap.

"Kami butuh kepastian dari pemerintah, apapun arah kebijakannya (pemerintah) kami akan ikuti," tutup Budi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com