Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMW Bayar Kerugian "Dealer" di China Rp 10,3 T

Kompas.com - 06/01/2015, 12:40 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Shanghai, KompasOtomotif - BMW sepakat untuk membayar kerugian hingga 5,1 miliar yuan atau setara Rp 10,3 triliun, untuk seluruh jaringan pemasaran dan layanan purna jual (dealer) di China. Biaya topang ini diberikan karena para dealer merugi karena tumpukan stok unit yang tidak laku terjual sepanjang 2014, akibat didesak BMW untuk membeli lebih banyak.

Penjualan mobil di China diprediksi tumbuh 7 persen tahun lalu, membuat sejumlah prinsipal asing berlomba-lomba menyiapkan barang di dealer mereka. Tapi, perlambatan ekonomi yang terjadi di pasar mobil terbesar di dunia itu membuat target tak tercapai.

Situasi ini membuat sejumlah produk lawas semakin tidak laku terjual. Misalnya, untuk BMW seri 7 sudah dipasarkan di China sejak 2009, harus menghadapi dominasi Mercedes-Benz S-Class yang baru diluncurkan 2013.

Ketika coba dikonfirmasi pada BMW, mereka enggan menjelaskan secara detail terkait rencana tanggungan kerugian di China. Tapi, sejumlah pengusaha dealer lokal dan analis di China bersyukur atas kesepakatan itu.

"Ini merupakan subsidi terbesar yang pernah kami terima di China, karena tahun lalu dealer punya stok level tertinggi sepanjang masa. Saya bersyukur negosiasi berakhir dengan segelas sampanye," jelas Song Tao, Wakil Sekjen Asosiasi Dealer Otomotif China (CADA), dilansir Reuters (5/1/2015).

Prinsipal asing lain, seperti Toyota juga tengah bernegosiasi dengan jaringan pemasarannya di China. Para pengusaha dealer mengeluh pada pemerintah kalau mereka dituntut mengambil stok banyak, mengakibatkan bisnisnya merugi karena tidak laku di pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com