Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Pelajari Pemetaan Produksi Mobil di ASEAN

Kompas.com - 01/11/2014, 12:34 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Bangkok, KompasOtomotif - Ajakan Thailand memetakan produksi mobil di ASEAN bisa jadi membuka peluang, tantangan, sekaligus ancaman untuk Indonesia. Di antara tiga negara penghasil mobil terbesar (Thailand, Indonesia, dan Malaysia), Indonesia dirasa masih belum memiliki sarana pendukung untuk mengemban peran sebagai penyuplai mobil skala besar.

Menurut Head of Permanent Committe on Industrial Policy & Regional Empowerment Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) I Made Dana M Tangkas, pembicaraan awal tentang hal ini telah diungkapkan, kolaborasi negara otomotif besar di ASEAN membuat segmentasi produk yang dikembangkan di masing-masing negara.

I Made juga mengatakan dari berbagai fakta di lapangan, Indonesia barangkali paling terbelakang terkait kesiapan menuju apa yang diwacanakan Thailand. "Karena kalau dibandingkan dari berbagai faktor, apakah itu pemasok, infrastruktur, atau kesiapan SDM, Indonesia yang nomor satu hanya pasarnya saja, yang lain kita kalah dengan Thailand dan Malaysia," ujar Made Dana di Bangkok, Jumat (31/10/2014).

Peta produk ASEAN di Thailand dianggap lebih baik menjadi basis produksi pikap satu ton, Indonesia untuk MPV/SUV, sedangkan Malaysia dirasa cocok melahirkan mobil penumpang lain. Bila fokus produksi sudah seperti itu, Thailand dan Malaysia sanggup memajukan produk ataupun industri lebih cepat sebab punya fasilitas lebih lengkap. "Kalau kita bagi seperti itu bisa menjadi inisial untuk pembahasan, tapi lebih baik kita pelajari dulu lebih dalam karena sebenarnya produk-produk yang kita buat di ASEAN sangat tipis perbedaannya. Bisa jadi ketiganya  memproduksi barang yang sama," papar Made Dana.

Dikatakan, hal terpenting adalah kesiapan Indonesia menghadapi perkembangan industri otomotif. "Indonesia akan membuat road map tersendiri dengan internal bersama Gaikindo,  Kadin, dan juga pemerintah," ungkap Made Dana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com