Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Harus Angkat Kaki dari Jakarta

Kompas.com - 19/09/2014, 14:10 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Para pelaku industri otomotif di Indonesia masih hanya melihat Pulau Jawa, khususnya Jakarta dan sekitarnya (Bekasi, Karawang, Tangerang), sebagai lokasi paling tepat untuk mendirikan pabrik. Namun, kondisi ini tidak selamanya bisa dipertahankan jika melihat tren pertumbuhan pasar mobil nasional yang terus menanjak.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, butuh lebih dari 40 tahun bagi Indonesia untuk mencapai pasar 1 juta unit sejak mulai beroperasi pada 1976. Tetapi, kinerja ini akan meningkat jauh lebih cepat menjadi 3 juta unit dalam 10 tahun ke depan.

Selain itu, jelas Lutfi, kapasitas produksi mobil nasional akan menyentuh 5 juta unit dalam 10-15 tahun yang akan datang. "Saya ingatkan kepada industri otomotif, ketika produksi sudah 1,5 juta unit atau maksimal 2 juta unit (pabrik) sudah terlewati, harus segera pindah ke luar Jakarta," jelas Lutfi di Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Pasalnya, kondisi Jakarta dan sekitarnya sudah terlampau padat sehingga tidak efektif lagi untuk distribusi. Apalagi, pada saat itu persaingan sudah mulai bergeser ke kawasan timur Indonesia yang penduduknya mulai membeli mobil.

"Nantinya bisa antara Semarang, sekitar Pasuruan, Banyuwangi, Jawa Timur. Ketika sudah lewat 3 juta unit, harus keluar Jawa, pilihannya di Balikpapan, Kalimantan Timur, atau Sulawesi Selatan," lanjut Lutfi.

IKM
Lutfi melanjutkan, pelaku otomotif juga semakin giat melibatkan kalangan industri kecil dan menengah (IKM) sebagai pemasok komponen tier dua atau tiga. Sementara bagi para IKM, Lutfi meminta untuk memperkaya diri dengan pengetahuan yang lebih baik supaya bisa memenuhi atau setidaknya berkomunikasi dengan industri otomotif di Tanah Air.

"Apakah mitra kita membuat kita harus bisa berbahasa Jepang, Inggris, Jerman, atau yang lain, intinya untuk membangun IKM kita jadi lebih maju," tukas Lutfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com