Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Gengsi Beli "Mobil Murah"

Kompas.com - 26/08/2014, 14:35 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Menurut Davy J Tuilan, 4W Sales, Marketing & DND Director Suzuki Indomobil Sales (SIS), kegemaran penduduk Jakarta terhadap mobil transmisi matik membuat peredaran “mobil murah” seakan hanya terjadi di luar Ibu Kota.

“Sebenarnya tidak ada strategi yang dilakukan ATPM mendorong suplai LCGC keluar Jakarta. Masalahnya, dari lima merek LCGC, hanya dua yang punya varian matik, sisanya (termasuk Suzuki) belum punya. Kenapa seakan distribusi terjadi di daerah karena kebanyakan orang Jakarta lebih suka matik,” terang Davy di kantor pusat SIS di MT Haryono, Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Davy juga lanjut menguraikan, serapan mobil murah matik tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di kota-kota besar lainnya. "Awalnya kami pikir matik hanya 15 persen, ternyata lebih. Serapannya termasuk dari Semarang dan Surabaya," katanya. Sementara itu, masyarakat di daerah sepertinya tidak berkeberatan dengan transmisi manual.

Macet
Dalam pemberitaan KompasOtomotif sebelumnya, Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito menegaskan, populasi “mobil murah” tidak memperparah kemacetan di Jakarta. Alasannya, hanya tiga persen dari total 106.567 unit (Januari-Juli 2014) mobil murah dibeli warga Jakarta.

Penjelasan dari data memang demikian, tetapi perlu dipahami bahwa mobil murah yang beredar di Jakarta tidak hanya berasal warganya, tetapi juga datang dari kota satelit, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com