Begini Jadinya kalau Toyota Sudah Melekat di Hati

Menurut Yudha, ayahnya punya “segudang” alasan kuat kenapa selalu memilih Toyota. “Harga pasarannya tidak terlalu jatuh kalau dijual lagi, mesin bandel dan tokcer, suku cadang gampang carinya dan ga terlalu mahal,” urai mahasiswa semester lima salah satu perguruan tinggi di Jakarta ini, saat berbagi cerita kepada KompasOtomotif.

Dasar pemikiran itu juga yang akhirnya membuat Yudha memutuskan bersama ayah membeli Avanza Veloz dua tahun yang lalu. Sebelum memasuki jenjang universitas, dengan bekal prestasi bagus, akhirnya Yudha diperbolehkan mengendarai mobil baru untuk kuliah.

“Dulu sempat digoda sama temen, disuruh beli sedan Eropa. Katanya keren dan sebagainya, tapi tak ada satupun yang bisa ngalahin alasan ayah beli Toyota. Akhirnya diajak ke dealer Toyota, tadinya juga mau beli yang lain tapi yang paling pas (Avanza) Veloz, karena kesan anak mudanya masih ada buat ke kampus dan bisa dipakai ramai-ramai sama keluaga,” jelas Yudha.

Harmoni terus berlanjut, Avanza Veloz bukan cuma sekadar mobil buat Yudha. Berbagai ide dituangkan agar penampilannya beda dari yang lain. Hasilnya, aura “anak muda” di tubuh Avanza Veloz bisa terlihat nyata. Tidak cuma melantai di Avanza Pop You Up, bahkan, hasil kreasinya telah berhasil memenangkan trofi kontes dandan di berbagai daerah. (ADV)