Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Korban Kecelakaan Terbanyak saat Mudik

Kompas.com - 20/07/2014, 17:20 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Kasus kecelakaan dan fatalitas pesepeda motor masih cukup tinggi selama arus mudik dan balik Lebaran 2013 lalu. Data Korlantas Polri, saat arus mudik 2014, yakni H-7 sampai H+7 atau selama 16 hari, keterlibatan sepeda motor dalam kecelakaan mencapai 71 persen. Angka itu setara dengan 163 kasus per hari, sedangkan korban tewas dari pesepeda motor sekitar 21 jiwa per hari.

Inilah yang memicu keprihatinan pemerintah dan pebisnis sepeda motor, dan mengajak para pemudik tetap berhati-hati atau waspada selama perjalanan mudik.

”Ada aspek-aspek utama untuk mengatasi permasalahan mudik, yaitu keamanan, keselamatan, keterjangkauan, dan kultural. Keamanan dan keselamatan merupakan faktor vital yang wajib diwaspadai,” ujar Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, dalam diskusi Mudik Selamat, Meredam Petaka Jalan Raya yang digelar Independent Bikers Club (IBC) di Jakarta, Sabtu (19/7).

Secara umum, kata Bambang, upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menekan kecelakaan antara lain penerapan sepeda motor di jalur lambat, pembuatan jalur khusus, hingga ruang henti khusus. Diharapkan masyarakat lebih tertib mematuhinya agar kecelakan bisa ditekan.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, sepeda motor menjadi transportasi mudik yang mudah dan murah. Selain itu, kendaraan roda dua dapat digunakan sebagai sarana transportasi saat di kampung. ”Sebagian masyarakat juga menjadikan sepeda motor sebagai hadiah bagi keluarga di kampung," ujarnya.

Kini, tambah Gunadi, tinggal faktor kepatuhan terhadap peraturan yang perlu terus disosialisasikan kepada para pemudik sepeda motor. Faktor keamanan kadang tak begitu diperhatikan, karena konsentrasinya cuma satu, segera sampai dan bertemu keluarga di kampung halaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com