Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subaru Ingin CKD agar Lebih Murah, asal…

Kompas.com - 16/07/2014, 15:40 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Keinginan membuat pabrik untuk merakit mobil secara lokal bukanlah hal yang dipendam Subaru di Indonesia. Arah ke sana sudah ada. Namun, merek asal Jepang ini terkendala skala minimum. Penjualan dalam setahun yang hanya mencapai 1.500-an unit belum memenuhi kuota untuk menutup hitung-hitungan untung dan rugi.

”Kalau memang pasarnya memungkinkan, kenapa tidak? Membuat pabrik harus ada skala minimum. Kalau tidak begitu, bukan semakin murah, nanti malah tambah mahal. Saat ini, secara grup, Motor Image sudah ada pabrik perakitan di Malaysia karena di sana pasarnya cukup besar,” ujar Tjahjadi Nirjana, Deputy GM Penjualan Motor Image Indonesia, Selasa (15/7/2014).

Dia mengatakan, secara volume, penjualan Subaru di Indonesia masih jauh dari batas minimal untuk merakit mobil. Minimal, pasar 10.000 unit atau bahkan jauh lebih besar dari itu, misalnya 40.000-50.000 unit per tahun. Sementara itu, rata-rata penjualan di Indonesia 1.300-1.500 unit per tahun.

”Pasar Indonesia adalah MPV yang harganya relatif di (batas) rendah, sedangkan kami tidak mempunyai model itu. Yang paling terjangkau di antara line-up kami adalah XV. Saat ini kami fokus pada pemasaran dan perbaikan jaringan terlebih dahulu,” tambah Tjahjadi.

Mahal
Dari 11 varian yang saat ini dijual Motor Image Indonesia, XV memang paling terjangkau. SUV kompak itu dibanderol Rp 380 juta. Selebihnya, harga di kisaran Rp 400 juta untuk Legacy dan Impreza. Lalu di atasnya ada All-New Forester dan Outback dengan banderol kisaran Rp 500 juta. Level paling mahal diisi BRZ dan WRX yang sudah tembus Rp 600 juta, bahkan hampir mencapai Rp 700 juta untuk tipe tertentu.

Semua model diimpor utuh. XV didatangkan langsung dari Malaysia secara CBU. Lainnya dikapalkan dari Jepang. Inilah yang membuat harga line-up Subaru cukup tinggi, terlepas dari teknologi dan fitur canggih yang tersemat dalam setiap model.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau