IIMS Berpotensi Jadi "Penguasa" Pameran Otomotif ASEAN

"Potensinya besar. Kalau dulu yang dianggap Detroitnya ASEAN itu di Thailand dengan Bangkok Motor Show, saat ini IIMS bisa membalik keadaan. Kalau diamati arahnya akan ke sana, mengingat potensi pasar yang juga semakin besar," tegas Johnny, dalam konferensi pers IIMS di Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2014).

Sejak beberapa tahun terakhir penyelenggaraan, beberapa produk baru yang sifatnya global, diluncurkan di Indonesia. Didukung dengan penjualan yang meningkat, kestabilan ekonomi, dan perbandingan jumlah penduduk dan kepemilikan mobil yang rendah, investor mulai memercayakan Indonesia sebagai basis produksi.

IIMS sendiri juga semakin membanggakan, dengan banyaknya produk baru diluncurkan serta bertambahnya pengunjung dari tahun ke tahun. Gengsinya pun meningkat, bahkan sejak tahun lalu, IIMS masuk dalam salah satu pameran yang "diawasi" Organisation Internationale des Constructeurs d'Automobiles (OICA), semacam federasi pengorganisir pameran otomotif di seluruh dunia.

Kiblat pameran
Menurut Andy Wismarsyah, Presiden Direktur Dyandra Promosindo, kiblat IIMS adalah pameran-pameran besar yang saat ini menjadi ikon. Suatu saat, IIMS bisa menemani Tokyo Motor Show sebagai yang terbesar di Asia.

"Detroit di Asia memang saat ini ada di Jepang. Tapi belakangan sudah bergeser, dengan banyaknya produk yang khusus untuk negara tertentu, diluncurkan di pameran lain. Saingan kita saat ini justru dengan China, India, atau Jepang itu sendiri," jelas Andy.

Saat ini, pameran otomotif besar di dunia yang bisa dijadikan panutan ada lima. Di Eropa ada Frankfurt, Geneva, dan Paris. Lalu di Asia ada Jepang, dan di Amerika Detroit Motor Show.

"Jumlah pengunjung pameran besar di Eropa rata-rata 200.000 orang. Beijing 1,5 juta orang. IIMS sendiri sudah hampir 400.000 orang. Jumlah pengunjung IIMS ini bisa saja bertambah lebih besar, dengan pertimbangan lokasi dan lamanya penyelenggaraan," urai Andy.