Davy Jeffry Tuilan, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), menjelaskan, peningkatan layanan purna jual sejumlah merek menandai persaingan antara produsen bukan sekedar perbedaan produk semata. Tapi, layanan purna jual, luas cakupan jaringan pemasaran, dan faktor pendukung lain kini menjadi pertimbangan konsumen.
"Kualitas konsumen Suzuki satu dekade lalu, tentu berbeda dengan kondisi sekarang ini. Konsumen sekarang lebih teredukasi, sehingga waktu memutuskan beli mobil, bukan sekedar produk yang dilihat, tetapi berapa ongkos perawatan yang harus dikeluarkan," beber Davy di Jakarta Selatan, Rabu (25/3/2014).
Hal ini diperlihatkan oleh salah satu model terbaru Suzuki, yakni Karimun WagonR yang masuk dalam program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC), karya pemerintah Indonesia. Riecky Patra Yudha, Wakil Kepala Departemen Servis SIS, menjelaskan, mobil kota ini punya biaya perawatan paling kompetitif ketimbang model lain di segmen yang sama (Agya, Ayla, dan Brio Satya).
"Untuk kepemilikan tiga tahun, ongkos kepemilikan (cost of ownership) yang harus dikeluarkan konsumen mencapai Rp 31,73 juta. Biaya ini sudah termasuk perawatan, servis, suku cadang, dan lain sebagainya dalam rentang 30.000 km," beber Riecky.
Nilai ini, lanjut Riecky, bisa lebih turun lagi jika memanfaatkan program gratis biaya jasa servis 50.000 km yang segera bergulir. "Kami juga sudah hitung, kalau memanfaatkan program ini, konsumen bisa lebih berhemat, sehingga biaya kepemilikan WagonR turun menjadi Rp 23,51 juta dalam tiga tahun," tutup Riecky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.