Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminggu, All-New Corolla Altis Langsung Terjual 170 unit

Kompas.com - 20/01/2014, 10:47 WIB
Zulkifli BJ

Penulis

Zulkifli BJ Desain lampu dan bagian belakang All-New Corolla Altis dengan penampilan yang lebih dinamis agtau
Zulkifli BJ Jok belakang All-New Corolla Algtis tipe V
Zulkifli BJ Kokpit All-New Altgis 2014 tipe V

Cikarang, KompasOtomotif – Andalan terbaru Toyota di segmen sedan medium yang diluncurkan pada 8 Januari lalu, All-New Corolla Altis menurut, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Rahmat Samulo mendapatkan sambutan baik dari konsumen Indonesia.

“Buktinya, dalam seminggu setelah diluncurkan, kita sudah terima pesanan 170 unit,” jelasnya  pada acara Journalist Test Drive untuk media online dan harian pada 17-18 Januari lalu di Cikarang, Jawa Barat. Padahal, pasar sedan menengah di Indonesia sangat kecil.

Sedan: 2,9 persen
Di Indonesia penjualan total sedan termasuk kecil. Berdasarkan data whole sales yang diperoleh KompasOtomotif dari salah satu anggota GAIKINDO, untuk Januari – November 201 atau 11 bulan, penjualan total sedan dari berbagai segmen - supermewah sampai yang paling murah – hanya 33.203 unit atau 2,9 persen dari total penjualan kendaraan penumpang dan komersial pada waktu yang sama, yaitu 1.132.130 unit. Lebih sepertiga dari sedan tersebut, digunakan sebagai armada taksi, dengan jumlah 13.018 unit atau 1,1 persen dari total penjualan mobil di tanah air (11 bulan 2013). 

Naik Kelas
Rahmat Samulo mengaku, Corolla yang selama ini dikategorikan sebagai sedan kecil atau kompak, sekarang naik ke kelas medium. Hal itu tidak hanya berdasarkan dimensi bodi, juga mesin yang digunakan (termasuk harga). Sekarang, panjang Corolla di atas 4,6 meter dan mesin 1.800 cc.

Saat diperkenalkan pertama kali pada 1966 menggunakan mesin 1.100 cc. Kemudian kapasitas mesin dinaikkan menjadi 1.200 cc, 1,300 cc dan 1.500 cc. Bahkan, salah satu generasi atau model Corolla yang sangat dekat dengan masyarakat Indonesia, yaitu DX yang menggunakan  mesin 1.300 cc (4K) pada pada awal 1980-an (generasi terakhir Corolla dengan gerak roda belakang (GRD), panjangnya hanya 4.050 – 4.105 mm, jauh lebih pendek atau kecil dibandingkan Vios sekarang 4.100 m  

Pada 1983, Corolla mengalami perubahan konsep teknis dratis, yaitu dari gerak roda belakang menjadi gerak roda depan (GRD) dan disebut GL. Versi ini kurang begitu sukses dan diganti lagi dengan SE pada 1987. Namun yang menarik dan kembali fenomenal adalah muncul Corolla GTi bermesin 1,.600 cc pada pada awal 1990-an dan kemudian diteruskan oleh Great Corolla pada awal 1992 yang merupakan generasi ke-7.

Waktu itu Great Corolla ditawarkan dengan pilihan dua mesin 1.300 cc untuk SE dan 1.600 cc untuk SE-G. Pada 1994 Great Corolla hanya menggunakan satu mesin, yaitu 1.600 cc, sistem injeksi yang juga menciptakan fenomenal di Indonesia.

Pada 1998, Toyota memasang mesin berkapasitas lebih besar, yaitu 1.800 cc. Malah pada generasi ke-X, pada 2008, ditawarkan pula mesin 2.000 cc, mempertegas Corolla naik kelas. Ketika dikonfirmasi bahwa Corolla naik kelas dan menggantikan posisi Corona, hal tersebut diakui oleh Rasmah Samulo dan pihak TAM lainnya.

“Kini kita memasarkan mesin 1.800 cc berdarkan survei pasar. Memang ada permintaan konsumen terhadap mesin 2.000 cc, namun berkisar 10 persen. Menurut konsumen di segmen sedan Corolla, mereka cukup puas dengan mesin 1.800 cc. Hanya modelnya diminta lebih gaya, sporty mengikuti perkembangan jaman," tegas Samulo.

Pilihan yang tersedia, tipe G untuk transmisi manual 6 percepatan  yang dijual Rp 372 juga dan tipe  V otomatik CVT (7 percepatan), dijual Rp 407 juta. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com