Mobil Kecil Eropa Serbu Amerika

DETROIT, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS), selain masih menjadi pasar mobil terbesar kedua di dunia, tetap jadi tujuan utama prinsipal otomotif dunia. Menariknya, dalam beberapa tahun mendatang, merek-merek Eropa siap menyerbu dengan mobil-mobil kecil, yang nyata-nyata bertolak belakang dengan "budaya" warganya yang gemar mobil dan mesin besar.

Sekarang timbul pertanyaan dari para prinsipal Eropa, "Apakah warga AS mau mengeluarkan uang lebih untuk mobil kecil?!" Mereka berharap mobil kecil premium dengan harga lebih kompetitif mampu menarik perhatian banyak konsumen di AS. Beberapa merek premium Eropa dikabarkan tengah mengembangkan model baru supaya lolos standar emisi yang ketat dicanangkan Pemerintah Obama.

Mercedes-Benz misalnya, menyiapkan A-Class dan B-Class dengan sedan kecil, empat pintu, crossover mini dan beberapa varian lain untuk membidik segmen itu. BMW juga  menyiapkan beberapa kendaraan dengan sistem penggerak roda depan bantuan dari MINI. Baik Mercedes maupun BMW sama-sama siap meluncurkan produk barunya dalam dua sampai tiga tahun mendatang dengan bandrol awal 30.000 dollar AS (Rp268,8 juta) per unit.

Tak cukup dengan modal mobil kecil saja menyerbu pasar Amerika. Kendaraan yang sedang dipersiapkan itu harus dibekali mesin kecil dan irit. Untuk itu, para produsen Eropa kembali mengembangkan mesin 4-silinder serta mengurangi tenaga dan torsi besar. Sebenarnya, BMW sudah mengunakan mesin 4-silinder pada 1999 dan Mercedes di 2005 tapi kurang populer.

Untuk meramaikan pasar Amerika dengan kendaraan kecil, BMW siap meluncurkan Z4 roadster dan Seri-5 pada musim semi tahun ini. Sementara Mercedes-Benz punya sedan C-Class dan kupe. Semuanya menggunakan mesin 4-silinder .

Langkah BMW dan Mercedes tampaknya juga diikuti Volvo yang akan meninggalkan generasi mesin 6 dan 5-silinder diganti dengan 4-silinder bensin dan diesel baru. Begitu Jaguar akan menggantikan mesin 5. 0 liter V-8 yang masih digunakan pada ketiga model di pasar.